Unand menerjunkan sejumlah tim, yakni tim dokter, terutama dokter bedah dari Rumah Sakit Unand, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta tim Pusat Studi Bencana (PSB).
Yuliandri menuturkan berdasarkan hasil quick assessment dan pemetaan bangunan awal pascagempa oleh tim Pusat Studi Bencana Unand, banyak rumah warga rusak. Kerusakan dari sedang hingga berat.
“Selain akibat guncangan yang kuat, faktor yang menyebabkan kerusakan yaitu kondisi fisik bangunan yang secara konstruksi belum memenuhi standar,” kata Yuliandri dikutip dari laman unand.ac.id, Rabu, 2 Maret 2022.
Selain itu, bangunan layanan publik mengalami rusak ringan. Yakni dua rumah sakit yang menjadi rujukan korban gempa Pasaman, RSUD Pasaman Barat dan RS Yarsi Simpang Empat.
“Setelah dilakukan asesmen oleh tim Pusat Studi Bancana, dapat dipastikan kedua bangunan tersebut layak kembali digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Yuliandri.
Yuliandri juga sempat menyampaikan hasil pemetaan, rekomendasi, termasuk asesmen lanjutan untuk fasilitas publik lain kepada Bupati Pasaman Barat.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas Fauzan mengatakan asesmen lanjutan akan bekerja sama dengan BNPB dan melibatkan mahasiswa Teknik Sipil berbagai universitas di Provinsi Sumatra Barat. Seperti mahasiswa dari Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, Universitas Negeri Padang, Institut Teknologi Padang, dan Universitas Dharma Andalas.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 10 hari dari 1-10 Maret 2022. Diharapkan tindakan ini menjadi dasar untuk pemberian subsidi bagi perbaikan rumah masyarakat dan perbaikan infrastruktur,” kata Fauzan.
Baca: Unand Kirim 3 Tim Tanggap Bencana Gempa ke Pasaman Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
