Hal yang melatarbelakangi riset Titik ialah air bersih yang menjadi kebutuhan utama makhluk hidup mengalami kelangkaan dan pencemaran yang saat ini semakin masif dan menjadi permasalahan di seluruh dunia. Dia mengatakan ada sejumlah penyebab kebutuhan air bersih semakin meningkat.
Seperti meningkatnya aktivitas industri, bertambahnya jumlah penduduk, dan semakin ketatnya kebutuhan sanitasi terutama selama terjangkitnya penyakit menular, seperti masa pandemi covid-19.
Titik mengatakan majunya teknologi dapat memberikan solusi komprehensif untuk mengatasi kelangkaan dan pencemaran air yang terjadi. Oleh karena itu, Titik melakukan penelitian untuk meningkatkan performa membran khususnya nanofiltrasi untuk penyediaan air bersih.
“Di antara berbagai jenis membran, teknologi nanofiltrasi (NF) mendapat perhatian besar karena potensinya untuk memecahkan solusi kekurangan sekaligus meningkatkan kualitas air tidak hanya dalam sistem pengolahan air itu sendiri namun juga sebagai petreatment dalam proses reverse osmosis (RO)," papar Titik dikutip dari laman undip.ac.id, Rabu, 11 Januari 2022.
Selain itu, nanofiltrasi juga termasuk teknologi yang ramah lingkungan. Sebab, sifat hemat energi yang dimiliki dengan kemampuan sangat prima dalam menyisihkan berbagai kontaminan air pada proses penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah.
Namun, ada beberapa tantangan dalam penerapan teknologi NF. Seperti menghindari fouling membran, memperpanjang umur pemakaian membran, meningkatkan fluks, dan meningkatkan derajat pemisahan kontaminan dan polutan yang tinggi.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, selama masa study S3 di Kobe University Jepang, Titik melakukan beberapa upaya rekayasa fabrikasi membran nanofiltrasi terutama pada permukaan aktif membran. Sehingga, dapat menghasilkan membran yang memiliki sifat-sifat unggul untuk produksi air bersih dan pengolahan air limbah domestik sekaligus nutrient recovery dari air limbah tersebut.
"Secara keseluruhan, pendekatan baru yang telah ditunjukkan dalam penelitian ini dapat membuka jalan baru untuk perancangan dan fabrikasi membran nanofiltrasi generasi mendatang yang memiliki performa prima untuk mengatasi kelangkaan air bersih,” papar Titik.
Setidaknya, ada 15 publikasi telah dihasilkan Titik selama 2 tahun 10 bulan masa studinya di Jepang. Sekaligus, mengibarkan nama Undip pada jurnal-jurnal yang berimpact factor (IF) besar dan termasuk dalam scientific journal ranking (SJR) tinggi pada bidangnya.
Beberapa di antara karya ilmiahnya berjudul:
- Unveiling the Impact of Imidazole Derivative with Mechanistic Insight into Neutralize Polymerized Membranes for Improved Solute-solute Selectivity dipublikasikan pada Water Research Journal (IF 13.4 SJR 2.81)
- Novel Thin-film Composite Membrane with Ultrathin Surface Mineralization Layer Engineered by Electrostatic Attraction Induced In-situ Assembling Process for High-performance Nanofiltration dipublikasikan pada Chemical Engineering Journal (IF 13.3 SJR 2.42)
- Zwitterionic copolymer-regulated interfacial polymerization for highly permselective nanofiltration membrane, dipublikasikan pada Nano Letters Journal (IF 12.3 SJR 3.76).
| Baca juga: Peneliti Undip Teliti Biokalsium dari Tulang Ikan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id