"Kami berharap pada Pemerintah Indonesia untuk hadir memberikan kepastian dan jaminan terhadap pendidikan luar negeri, khususnya kuliah magang Taiwan," kata Ketua PPI Taiwan, Sutarsis, Senin, 7 Januari 2019.
Sutarsis melanjutkan, pemerintah harus melihat kembali fakta-fakta atau kondisi riil dari implementasi kuliah-magang di beberapa kampus penyelenggara program 'Industri Academia Collaboration' yang pemerintahan Taiwan fokus pada peserta didik dari Indonesia.
"Sehingga diharapkan ada penjelasan menyeluruh kepada publik, pembelajaran bagi masyarakat, dan mendorong kesungguhan kedua belah pihak pemerintah yaitu Taiwan dan Indonesia," ujar Sutarsis.
Baca: Tujuh Hal Penting Sebelum Kuliah Magang di Luar Negeri
Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan monitoring, evaluasi, penataan kembali sistem, mutu dan kurikulum pendidikan, sistem pendukungnya, tata kelola rekrutmen, tata kelola
internship industri. Agar kuliah magang ini bisa memenuhi standar kualitas pendidikan tinggi.
Sementara itu, saat ini pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Taiwan mencapai 6.000 pelajar. Mereka terdiri dari mahasiswa dengan strata pendidikan D3,S1,S2,dan S3.
"Diperkirakan kurang lebih 1.000 mahasiswa yang mengikuti program kuliah-magang. Di mana dalam satu universitas sudah mencapai 400 mahasiswa Indonesia S1/D3 program kuliah magang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News