Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

KBBI Daring Tembus 200 Juta Pencarian, Setara Kamus Oxford Online

Citra Larasati • 21 Maret 2023 12:22
Jakarta:  Angka kunjungan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring atau online terus meningkat dari tahun ke tahun.  Terhitung sejak 2016-2023 jumlahnya mencapai 200.400.000 kunjungan.  
 
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, sejak diluncurkan pada 2016, jumlah pengunjung KBBI daring dalam sepekan pertama langsung mencapai 400 ribu pencarian.  "Sampai sekarang sudah 200.400.000 pencarian," kata Aminudin dalam Diseminasi Pencanangan Tahun KBI XII di Jakarta, Senin, 21 Maret 2023.
 
Kemudian sebanyak 100 juta pencarian pertama diraih dalam 4 tahun 3 bulan. Lalu jumlahnya melonjak setelah pada 2020 format dan tampilannya berubah.  "Itu dalam tempo dua tahun bertambah 100 juta orang, hanya dua tahun.  Mungkin yang menyainginya hanya selevel kamus Oxford," terang Aminudin.

Kongres Bahasa Indonesia

Diseminasi ini dilakukan dalam rangka menyosialisasikan pelaksanaan KBI XII di tahun 2023. Kongres Bahasa Indonesia (KBI) yang telah diselenggarakan sejak 1938 hingga sekarang, memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.

Menurut Aminudin, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak kemerdekaan. Menurutnya, bahasa Indonesia bukan hanya sebagai pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan juga sebagai penghela ilmu pengetahuan.
 
“Sebagai penghela ilmu, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan Nusantara maupun konsep peradaban modern,” ujarnya.
 
Tema yang diangkat pada KBI tahun 2023 adalah “Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa”. Tema KBI XII mengandung makna bahwa penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama. 
 
Sementara itu, slogan KBI XII adalah “Adibasa, Adiwangsa”. Dalam bahasa Sanskerta, Adibasa berarti bahasa yang baik dan Adiwangsa berarti bangsa yang unggul. Slogan ini menyiratkan cita-cita luhur untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan untuk menjadi negara yang diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama.
 
Aminudin menjelaskan pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing agar dapat membentuk identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara. “Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa) membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” tuturnya.
 
Adapun, KBI XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan bahasa, khususnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia. 
 
KBI XII memiliki tiga subtema utama, yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah, Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Semua subtema ini bermuara pada peningkatan literasi bahasa dan sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia. 
 
Subtema pertama, “Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah”, meliputi pewarisan bahasa ibu atau bahasa daerah di ranah keluarga, sekolah, dan masyarakat; pendokumentasian bahasa, sastra, dan aksara daerah; peran pemerintah daerah dan komunitas dalam pelestarian bahasa daerah; penelitian mutakhir tentang bahasa daerah; serta strategi pemanfaatan teknologi informasi dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah. Pembicara utama pada subtema ini adalah Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan, Stefania Giannini.
 
Selanjutnya, subtema kedua, “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia”, membahas literasi pada era digital; bahan ajar literasi; pengukuran kecakapan literasi dalam bahasa Indonesia, peran masyarakat dalam penguatan literasi; serta pemartabatan bahasa negara di ruang publik. Subtema ini akan diisi oleh Najwa Shihab sebagai pembicara utama. 
 
Kemudian, subtema ketiga, “Internasionalisasi Bahasa Indonesia”, mencakup optimalisasi diplomasi bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); optimalisasi peran perwakilan, mitra kerja, dan diaspora Indonesia di luar negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia.
 
Lalu optimalisasi peran kementerian dan lembaga di dalam negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia, peran sastra dan budaya dalam diplomasi bahasa, serta penerjemahan sebagai strategi diplomasi bahasa Indonesia. Pembicara utama pada subtema ini yaitu Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Baca juga:  Mau Daftar SNBT? Yuk Simak Lagi Informasi Pentingnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan