Sebanyak 9 orang calon panitia seleksi masuk dalam tahapan uji publik tersebut. Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan, dan Keuangan IPB University, Agus Purwito mengatakan, IPB University tidak akan memberikan toleransi apapun terkait dengan kekerasan seksual ini. "Dengan dilakukannya uji publik dengan para calon anggota satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dapat melihat komitmennya,” ujar Agus, Sabtu, 17 September 2022.
Sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, lanjutnya, setiap perguruan tinggi dimintai untuk memiliki satuan tugas (satgas) PPKS ini agar pencegahan dan penanganan lebih terukur dan terkendali. Sembilan orang calon panitia seleksi harus melalui serangkaian seleksi agar memastikan pemahaman konsep perlindungan, pemberdayaan, dan aspek psikologi para penyintas.
Satgas PPKS ini akan melengkapi dan memperkuat kelembagaan di IPB dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yaitu komite etik, komisi disiplin, dan tim bimbingan konseling. Peran satgas ini sangat penting untuk merusmuskan pedoman yang lebih operasional dari Permendikbudristek tersebut, melakukan survei kekerasan seksual, mengambil peran edukatif dan perventif, serta peran penanganan mulai dari pendampingan, perlindungan, dan pemulihan korban.
Memberikan pengenaan sanksi administratif bagi pelaku tindakan kekerasan. Dengan peran strategis satgas tersebut, panitia seleksi perlu menyiapkan sistem atau mekanisme seleksi yang terbuka, transparan, dan akuntabel dengan kriteria objektif untuk memilih dan merekomendasikan anggota satgas yang tepat.
| Baca juga: Sering Overthinking? Dosen IPB Ungkap Penyebab dan Cara Mengatasinya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
