"Satu harapan dalam benak saya. Yaitu bagaimana semua perempuan di Indonesia bisa merayakan Hari Perempuan dengan merdeka tanpa dibayang-bayangi ancaman atau trauma akan kekerasan seksual," kata Nadiem dalam webinar Lawan Tabu, Perempuan Berani Bersuara, Selasa, 8 Maret 2022.
Ancaman kekerasan seksual di Indonesia masih terus terjadi. Hal ini membuat Nadiem sedih.
Kekerasan seksual di Indonesia, kata dia, turut menyasar pelajar. Nadiem mengaku marah melihat kasus kekerasan seksual terus terjadi.
"Saya selalu merasa sedih dan marah setiap kali mendengar kasus kekerasan seksual. Terutama yang dialami oleh pelajar kita, karena dampak dari kekerasan seksual bisa bertahan lama bahkan seumur hidup," tutur Nadiem.
Dia menyebut trauma dari kekerasan seksual tidak hanya dirasakan korban. Melainkan juga bagi keluarga korban.
"Itu terlihat dari kenyataan korban kekerasan seksual pada akhirnya harus putus sekolah, yang berarti mereka telah kehilangan kesempatan untuk menggapai cita-cita dan mimpinya. Kita semua tentu tidak ingin hal ini bisa terjadi," kata Nadiem.
Baca: Komitmen Cegah dan Tangani Kekerasan Seksual, Unair Teken Persetujuan dengan PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News