Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Sejak Dini Semai Kebinekaan, Tuai Pelajar Pancasila Kemudian

Arga sumantri • 06 Agustus 2021 20:44
Jakarta: Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Kebinekaan, menjadi salah satu nilai yang penting ditanamkan dalam upaya mendidik karakter generasi penerus bangsa.
 
Mendidik karakter kebinekaan idealnya dilakukan sedini mungkin. Arum Andita, 30, misalnya, mengaku sebisa mungkin memupuk rasa kebinekaan sang anak, yang kini mulai menginjak jenjang pendidikan taman kanak-kanak.
 
Ia mengaku biasa membacakan buku yang mengandung nilai keberagaman, 10 menit sebelum tidur. Arum juga mengajak anaknya berbagi cerita tentang banyak hal, sekaligus menyelipkan pesan-pesan sederhana tentang keberagaman.

“Bahkan, membahas tempat wisata yang dimiliki oleh beberapa daerah. Hal ini ternyata mengundang rasa ingin tahu anak saya terhadap keberagaman yang ada Indonesia,” cerita Arum kepada Medcom.id, Kamis, 5 Agustus 2021.
 
Baca: Nadiem: Tanamkan Literasi Pada Anak dengan Cara Menyenangkan
 
Menurut dia, mengajarkan nilai kebinekaan pada anak juga bisa dilakukan dengan cara sederhana. Misalnya, mengajak untuk tak memilih-milih teman hanya karena berbeda agama atau warna kulit.
 
Selain sebagai orang tua, Arum juga seorang guru di Mutiara Harapan Islamic School Bintaro, Tangerang Selatan. Sebagai pengajar di sekolah internasional, Arum menitikberatkan pembelajaran multikultural sebagai upaya mendidik karakter siswanya.
 
Sejak Dini Semai Kebinekaan, Tuai Pelajar Pancasila Kemudian
Suasana Arum Andita mengajar daring. Dok Pribadi.
 
Arum menempatkan siswa sebagai perwakilan dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa, dan latar belakang sosial yang berbeda. Pola ini, kata dia, dapat memberikan pemahaman kepada siswa bahwa budaya yang berbeda dapat saling berinteraksi. Sekaligus, saling memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah bersama.
 
“Metode pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara untuk menanamkan dan memberi pengalaman secara langsung kepada siswa tentang bagaimana menghargai orang lain dan mencegah diskriminasi antarsiswa lainnya,” ungkapnya.
 
 

Direktur Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi menekankan pentingnya lingkungan belajar dalam membentuk karakter siswa. Menurut dia, yang dimaksud toleransi bukan hanya tentang menghargai, tetapi ada hal yang lebih mendalam, yaitu memperluas makna toleransi.
 
Murid bisa bekerja sama dan berkolaborasi dalam satu aktivitas bersama. Misalnya, menjelang hari besar keagamaan di sekolah, murid dapat bersama-sama membantu dalam mempersiapkan kegiatan tanpa perlu mengikuti kegiatan ibadahnya. 
 
“Itu cara-cara untuk memperdalam toleransi tersebut,” ungkap Mujtaba dalam webinar 'Merawat Kebinekaan di Sekolah Lewat Survei Lingkungan Belajar'.
 
Berdasarkan hasil riset Wahid Foundation terhadap murid tentang toleransi dan kebinekaan, 80 persen lebih meyakini Pancasila menjadi landasan pemersatu. Ini jadi modal kuat untuk membangun persatuan di tengah kebinekaan yang dimiliki Indonesia.
 
Baca: Cegah Ekstremisme di Kalangan Pelajar dengan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila
 
Pelajar yang memiliki rasa kebinekaan sejatinya menjadi satu dari enam nilai yang menjadi acuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
 
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan, lima dimensi lain yang harus dimiliki Profil Pelajar Pancasila yakni berakhlak mulia, mampu berpikir kritis, mandiri, kreatif, dan memiliki rasa gotong royong.
 
Pendidikan karakter pun dinilai menjadi kunci dalam upaya menghasilkan Profil Pelajar Pancasila. Dalam menguatkan karakter peserta didik, orang tua dan guru menjadi elemen penting.
 
Kesuksesan pendidikan karakter ditentukan dari lingkungan internal dan terkecil, yaitu keluarga. Setelahnya, pendidikan karakter terhadap anak ditentukan oleh guru sebagai kepanjangan tangan orang tua di satuan pendidikan. Orang tua dan guru harus menjadi teladan bagi anak untuk bisa mengaplikasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan