Perubahan pertama, pendaftaran ulang yang sekarang tidak dapat untuk pengambilan 0 sks kecuali karena alasan cuti. Hal ini disebabkan perubahan alokasi waktu penyusunan tugas akhir menjadi 1 semester.
"Sehingga mahasiswa tidak diberikan kesempatan untuk memperpanjang waktu studi walaupun dengan beban 0 sks," jelas Kaprodi Teknik Geodesi dan Geomatika, Wiwin Windupranata, dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat, 13 Januari 2022.
Perubahan kedua, pencabutan kelonggaran bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang hingga akhir periode. Wiwin menjelaskan mahasiswa dengan kasus seperti ini hanya dapat mendaftar ulang melalui persetujuan Kaprodi dengan beban setinggi-tingginya 50 persen dari beban studi maksimal yang seharusnya.
Selanjutnya, pembelajaran semester genap spenuhnya luring. Ketentuan ini berlaku untuk kelas kuliah biasa, praktikum, maupun ujian.
"Kapasitas ruang kelas terisi 100 persen namun seluruh mahasiswa dan dosen tetap dianjurkan memakai masker," kata dia.
Wiwin juga mengingatkan akan ada dua praktikum lapangan untuk mahasiswa tingkat tiga yang mengambil mata kuliah GD3202 Hidrografi II pada Maret 2023 serta GD3206 Kemah Kerja pada Juni 2023. Dia menyebut juga terdapat perubahan format tugas akhir dari berbasis riset menjadi berbasis proyek.
“Mulai 2024 nanti akan ada akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAMTEK). Salah satu syaratnya adalah adanya Capstone Design Project yang kita terapkan akan menjadi pengganti tugas akhir berbasis riset,” papar dia.
Wiwin menjelaskan Capstone Design Project merupakan mata kuliah akhir yang memungkinkan mahasiswa mengombinasikan serta mengakumulasikan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka dapatkan selama perkuliahan di Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika. Berbeda dengan tugas akhir berbasis riset, Capstone Design Project nantinya akan menghasilkan luaran berupa dokumen rancangan untuk purwarupa maupun produk informasi geospasial.
Dia mengatakan Capstone Design Project penting untuk memfasilitasi mahasiswa memahami dan mengaplikasikan engineering process serta mengasah soft skill melalui tugas berbasis proyek dalam tim. Wiwin menyebut meskipun dikerjakan bersama, saat sidang akhir mahasiswa tetap dituntut menjelaskan keseluruhan proyek baik bagian yang menjadi tugasnya maupun bagian teman dalam timnya.
Mahasiswa juga diharapkan lebih siap terjun ke dunia industri melalui Capstone Design Project. Sebab, berdasarkan tracer study, lulusan Teknik Geodesi dan Geomatika yang bekerja di bidang industri mencapai 90 persen.
Sementara itu, Lektor Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Riantini Virtriana menyebut Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada semester genap bisa diikuti saat mahasiswa memasuki semester 6 hingga semester 8. Namun, pengambilan MBKM untuk mahasiswa semester 8 tidak dianjurkan karena akan berakhir pada Juli sehingga berpotensi mengganggu waktu kelulusan.
Riantini juga mewanti-wanti terkait jenis mata kuliah yang dapat dikonversi melalui MBKM, seluruh keputusan dipegang oleh Tim Satgas sesuai persetujuan Kaprodi. Sehingga, mahasiswa tidak dapat mengajukan permohonan konversi MBKM untuk jenis mata kuliah tertentu sesuai preferensi individu.
“Kami (Tim Satgas) harus pelajari programnya, berapa lama program tersebut berlangsung, baru kemudian kita tetapkan apakah secara substansi program itu dapat dikonversi ke mata kuliah wajib atau pilihan dalam prodi, atau tidak. Kalau tidak, berarti akan masuk konversi Kuliah Umum (KU) alternatifnya,” papar dia.
| Baca juga: Pesan Nadiem ke Mahasiswa: Biaya Hidup Telat Datang Jangan Jadi Alasan Tak Ikut Program MBKM |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
