"Upaya untuk menyelamatkan lulusan SMA agar mampu diterima dunia kerja merupakan langkah yang baik. Namun, lebih dari itu sejatinya kita harus mampu mewujudkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja," kata Rerie, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Juli 2025.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat angka putus sekolah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) masih di atas 20 persen.
Dalam upaya mengatasi kondisi itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, meluncurkan Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha (PKW).
| Baca juga: Kemendikdasmen Berikan Pelatihan Vokasi ke 1.000 Siswa SMK Putus Sekolah |
Rerie mengatakan upaya membekali lulusan SMA dengan keterampilan wirausaha dan sejumlah ketrampilan kerja lainnya merupakan langkah yang membutuhkan dukungan sejumlah pihak terkait. Untuk itu, setelah peserta program memiliki sejumlah keterampilan, mereka membutuhkan kesempatan kerja.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu berharap selain program pembekalan keterampilan, Kemendikdasmen juga menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri. Hal itu agar lulusannya memiliki kompetensi relevan dan siap terjun ke dunia kerja.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat dapat berperan aktif mewujudkan sumber daya manusia yang terampil dan berdaya saing di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
