Bahkan, AI membuat banyak pekerjaan yang dikerjakan manusia hilang. Sejumlah bidang pekerjaan tidak lagi menggunakan tenaga manusia melainkan sistem otomasi robotik menggunakan AI.
Lalu, apakah tugas guru bisa tergantikan dengan kehadiran AI? Terlebih, saat ini banyak platform menyediakan pembelajaran digital.
"AI itu tidak akan menggantikan peran guru. Tapi, AI akan menggantikan guru yang tidak menggunakan AI," ujar pendiri PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO), Pepita Gunawan, dalam konferensi media Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) 2025 di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.
Menurutnya, guru juga harus mengadopsi AI sebagai 'teman' mengajar. Dia menekankan guru harus adaptif terhadap teknologi.
| Baca juga: AI-ducated, Memahami Waktu dan Kondisi yang Tepat Gunakan AI |
"Jadi tidak ada jaminan guru tidak bisa digantikan. Tapi guru kita bisa menjalani semua tantangan ini," ujar dia.
Di tengah arus kemajuan teknologi, guru harus adaptif. Guru harus menjadikan AI sebagai alat untuk mentrasformasi pembelajaran.
"Memahami AI ini pentig dan harus dimanfaatkan secara baik. Paham positif dan negatifnya dan kita merancang agar AI ini bisa dimanfaatkan guru," kata Pepita.
REFO mengambil peran memberi pemahaman teknologi pendidikan hingga kepemimpinan pemuda. Pihaknya fokus memfasilitasi pengembangan keahlian, memberdayakan komunitas, dan memampukan pendidikan di Indonesia untuk mengoptimalisasi teknologi digital dalam pembelajaran.
"Untuk itu, kami mengadakan pelatihan untuk guru dalam dunia teknologi dan memanfaatkan AI dengan bijak. Kami juga membantu guru mendapatkan sertifikasi internasional supaya guru memiliki keahlian terstandar," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
