Jakarta: Komet adalah salah satu bintang langit yang disebut juga sebagai bintang berekor, dan termasuk ke dalam benda langit anggota tata surya.
Berasal dari kata Yunani yaitu “Kometes” yang artinya berambut panjang. Sama seperti bumi, komet juga bergerak mengelilingi matahari namun dalam beberapa waktu komet juga bisa dilihat oleh manusia.
Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku ketika jauh dari matahari. Material penyusun komet hampir seluruhnya terbentuk dari gas karbondioksida, metana dan air. Ketika komet bergerak mendekati matahari, material ini kemudian menguap dan membentuk kepala dan ekor komet.
Ekor komet yang terbentuk dari penguapan ini dapat sangat panjang, bahkan mencapai jutaan km. Setiap komet memiliki orbit yang berbeda-beda, namun komet menghabiskan jutaan tahun lamanya untuk satu kali mengorbit pada matahari.
Baca: Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit |
Fenomena Komet
Komet merupakan salah satu benda langit yang bisa terlihat dari bumi. Ada beberapa fenomena komet melintas yang menakjubkan, berikut adalah diantaranya:
-
Komet Halley, merupakan komet yang paling terkenal. Komet ini melintas dekat Bumi secara periodik, yakni terlihat pada setiap 75 – 76 tahun sekali. Diantaranya pernah terlihat pada tahun 1986.
-
Komet De Kock- Paraskevopoulos, terlihat pada tahun 1941
-
Komet Hale Bopp, terlihat pada tahun 1997
-
Komet Ikeya Seki, terlihat pada tahun 1965
-
Komet West, terlihat pada tahun 1976
-
Komet McNaught, terlihat pada tahun 2007
-
Komet Eclipse, terlihat pada tahun 1948
-
Komet Kohoutek, terlihat pada tahun 1973
-
Komet Bennet, terlihat pada tahun 1970
-
Komet Lovejoy C/2011 W3, terlihat pada tahun 2011
-
Komet Mellish, terlihat pada tahun 1917
Bagian-bagian Komet
-
Inti komet
Bagian inti sebuah komet bisa mencapai beberapa kilometer, berbeda-beda setiap kometnya karena tergantung pada banyaknya partikel yang membentuk komet tersebut. Terdiri dari penguapan bahan-bahan es yang menjadi gas-gas berpijar, dan merupakan bagian paling padat. Bagian ini pula yang paling terlihat dari bumi ketika posisi komet jauh dari matahari.
-
Koma
Koma adalah bagian komet yang penuh dengan kabut atau daerah yang mirip dengan tabir yang menyelimuti komet. Bagian koma merupakan daerah yang pekat karena terkena uap dari inti komet yang semakin mengepul jika dekat dengan matahari.
-
Lapisan hidrogen
Komet memiliki lapisan hidrogen yang mengelilingi koma. Bagian ini bisa mencapai 20 juta km, meskipun besar bagian ini tidak bisa dilihat oleh mata manusia.
-
Ekor
Ekor komet terbentuk dari gas bercahaya yang muncul ketika komet mendekati matahari, atau terbentuk ketika terbakar matahari. Sebuah ekor komet bisa mencapai puluhan km, dan bentuknya memanjang.
Orbit komet
Orbit komet memiliki tiga bentuk yakni, elips, hiperbola, dan parabola. Pada umumnya bentuk orbit komet ketika mengorbit pada matahari adalah elips. Komet tidak bisa bergerak dalam suatu orbit yang berbentuk lingkaran karena gaya tarik planet-planet akan menyerongkan jalurnya menjadi elips.
Hampir semua komet mengorbit pada sebuah bintang dan berkaitan erat dengan pembentukan sistem. Komet periode pendek memerlukan waktu sekitar puluhan hingga 200 tahun untuk menyelesaikan satu orbit. Komet periode pendek dikenal juga sebagai komet periodik. Mereka bersinar secara periodik setiap kali komet ada di dekat matahari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, komet periode panjang membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk mengorbit matahari. Sebuah komet periode panjang bisa mengorbit matahari hingga lebih dari 250.000 tahun. Komet periode panjang adalah komet yang mengorbit di Awan Oort yang terletak 50 kali lebih jauh dari matahari ke sabuk kuiper.
(Tamara Pramesti Adha Cahyani)