Wapres Maruf Amin bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau PTM terbatas di Banten. Foto: Dok Kemendikbudristek.
Wapres Maruf Amin bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau PTM terbatas di Banten. Foto: Dok Kemendikbudristek.

Cek PTM Serta Vaksinasi Santri di Banten, Ini Pesan Wapres dan Nadiem

Arga sumantri • 16 September 2021 22:18
Tangerang: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang. Keduanya juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang. 
 
Ma'ruf menyampaikan bahwa PTM terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh. Informasi yang diperoleh pemerintah, kata dia, pendidikan melalui daring tidak optimal. 
 
"Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar," tutur Ma'ruf, Kamis, 16 September 2021.

Baca: 1.677 Sekolah di Kota Bandung Siap Gelar PTM Terbatas
 
Ia mengatakan, pemerintah berupaya agar pembelajaran tatap muka mulai dapat dilaksanakan di berbagai daerah untuk mengantisipasi dampak negatif di di kalangan pelajar. Pembelajaran tatap muka menjadi target yang ingin dipercepat pemerintah.
 
"Maka vaksinasi di kalangan guru-guru dan pelajar jadi sesuatu yang harus diprioritaskan," ungkapnya. 
 
Sementara itu, Nadiem meminta agar pelaksanaan PTM terbatas menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Disiplin protokol kesehatan amat penting guna memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah. 
 
"Dimulai saat sebelum berangkat ke sekolah, dalam perjalanan, saat mengikuti pembelajaran di dalam sekolah, serta saat perjalanan kembali ke rumah," tutur Nadiem.
 
 

Nadiem mengingatkan, apabila ada kasus positif di sekolah, maka PTM terbatas segera dihentikan. Kemudian, sekolah berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat untuk melakukan desinfeksi dan prosedur tes, pelacakan, dan perawatan pada warga sekolah yang sakit. 
 
"Pembelajaran tatap muka terbatas dapat dimulai kembali setelah dipastikan kondisi sudah terkendali," kata Nadiem.
 
Nadiem menambahkan, saat ini diperlukan kesadaran dan gotong royong untuk menekan laju virus Covid-19 serta memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. "Keduanya adalah tanggung jawab kita bersama," ujarnya. 
 
Turut hadir dalam peninjauan PTM terbatas bersama Wapres, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, dan Bupati Tangerang Zaki Iskandar.
 
Baca: Mulai 27 September, 890 Sekolah di DKI Ikut Gelar PTM
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan PTM terbatas di Banten sudah dilaksanakan sejak 6 September 2021. Izin PTM diberikan bagi sekolah yang dinilai sudah memenuhi syarat sesuai panduan yang diterbitkan pemerintah pusat.
 
"Asalkan sekolahnya sudah memenuhi syarat, kami persilakan menyelenggarakan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkap Tabrani. 
 
Ia juga mengungkapkan data vaksinasi guru dan tenaga kependidikan hampir mencapai 100 persen. Mereka yang belum divaksin rata-rata terkendala masalah kesehatan.
 
Data Pemprov Banten per 16 September 2021, sekitar 57 persen pelajar usia 12-17 tahun di wilayah tersebut telah divaksinasi. Pemprov menargetkan akhir September ini vaksinasi pelajar bisa mencapai sekitar 65 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan