Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memfinalisasi asesmen sekolah yang bakal ikut serta menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Saat ini, 610 sekolah sudah menyelenggarakan PTM.
"Diperkirakan ada penambahan 890 sekolah yang menggelar PTM," kata Kepala Subbagian Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah saat dikonfirmasi, Kamis, 16 September 2021.
Menurut dia, Pemprov DKI menjadwalkan 890 sekolah itu memulai PTM pada Senin, 27 September 2021. Dengan begitu, total 1.500 sekolah menggelar pembelajaran langsung.
Baca: 16 September, 514 Ribu Siswa di Jakarta Telah Vaksin Dua Dosis
Di sisi lain, Taga menerangkan pendampingan dan evaluasi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan PTM bisa digelar tiap hari atau tidak. Evaluasi difokuskan kepada 610 sekolah yang sudah menggelar PTM sejak Senin, 30 Agustus 2021.
Taga mengeklaim sejauh ini PTM terbatas di 610 sekolah di Ibu Kota berjalan lancar. Sekolah aman dari penularan covid-19.
"Tidak ada yang melaporkan anak-anak, guru, maupun tenaga pendidik yang terpapar covid-19," ujar Taga.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI
Jakarta memfinalisasi asesmen sekolah yang bakal ikut serta menggelar pembelajaran tatap muka (
PTM). Saat ini, 610 sekolah sudah menyelenggarakan PTM.
"Diperkirakan ada penambahan 890 sekolah yang menggelar PTM," kata Kepala Subbagian Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah saat dikonfirmasi, Kamis, 16 September 2021.
Menurut dia, Pemprov DKI menjadwalkan 890 sekolah itu memulai PTM pada Senin, 27 September 2021. Dengan begitu, total 1.500 sekolah menggelar pembelajaran langsung.
Baca:
16 September, 514 Ribu Siswa di Jakarta Telah Vaksin Dua Dosis
Di sisi lain, Taga menerangkan pendampingan dan evaluasi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan PTM bisa digelar tiap hari atau tidak. Evaluasi difokuskan kepada 610 sekolah yang sudah menggelar PTM sejak Senin, 30 Agustus 2021.
Taga mengeklaim sejauh ini PTM terbatas di 610 sekolah di Ibu Kota berjalan lancar. Sekolah aman dari penularan covid-19.
"Tidak ada yang melaporkan anak-anak, guru, maupun tenaga pendidik yang terpapar covid-19," ujar Taga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
