Ilustrasi Medcom.id.

The Science Prize for Women 2024 Kembali Digelar, Simak Infonya!

Renatha Swasty • 15 Maret 2024 17:43

Jakarta: Pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan ASEAN dan UL Research Institutes menggelar The Science Prize for Women 2024. Penghargaan diberikan kepada ilmuwan perempuan menjanjikan, berkebangsaan ASEAN, berkarier menengah dan senior atas pencapaian akademis dan profesional mereka.

Penghargaan tahun ini menekankan peran ilmuwan perempuan yang telah menggunakan karyanya untuk memperbaiki masyarakat dengan cara berkelanjutan dan telah bertindak sebagai teladan bagi perempuan lain yang belajar, bekerja, dan mengejar karier di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Tahun ini, penghargaan berfokus pada tema Ketahanan dan Adaptasi Iklim. Pemenang berhak menerima penghargaan uang tunai masing-masing sebesar US12.500 untuk kategori ilmuwan senior dan ilmuwan karier menengah. Selain itu, finalis runner-up di setiap kategori akan menerima penghargaan terhormat dan USD5.000.

Untuk berpartisipasi, pelamar harus memenuhi semua kriteria berikut:

Profesional wanita yang bekerja di bidang ilmu terapan
Warga negara Negara Anggota ASEAN (AMS) meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
Pemegang gelar PhD atau gelar doktor setara. Pelamar yang merupakan kandidat, atau sedang dalam proses mengejar gelar PhD atau doktoral tidak memenuhi syarat
Untuk memenuhi syarat kategori Ilmuwan Karier Menengah, pelamar harus berusia 45 tahun ke bawah pada tanggal penutupan periode lamaran
Untuk memenuhi syarat kategori Ilmuwan Senior, pelamar harus berusia 46 tahun ke atas pada tanggal penutupan periode pendaftaran

Kawasan ASEAN menghadapi tantangan yang semakin berat akibat dampak perubahan iklim. Meningkatnya suhu, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola curah hujan mengancam stabilitas sosial-ekonomi, kelestarian lingkungan, dan penghidupan negara-negara anggota ASEAN.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan upaya bersama untuk mendorong solusi inovatif yang meningkatkan ketahanan iklim dan memfasilitasi strategi adaptasi yang efektif.
Tema “Ketahanan dan Adaptasi Iklim” bertujuan menyoroti kemajuan ilmu pengetahuan terkini, inovasi teknologi, dan pendekatan holistik yang memberdayakan negara-negara ASEAN untuk memerangi dampak buruk perubahan iklim.

Tema ini akan mencakup berbagai dimensi, termasuk namun tidak terbatas pada:

Infrastruktur Tangguh dan Perencanaan Kota: Menampilkan inovasi dalam merancang dan membangun infrastruktur tangguh yang mampu menahan risiko terkait iklim, memastikan pembangunan perkotaan berkelanjutan dan komunitas tahan bencana
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Restorasi Ekosistem: Mengeksplorasi strategi inovatif untuk melestarikan keanekaragaman hayati, memulihkan ekosistem, dan mempromosikan solusi berbasis alam untuk mengurangi dampak iklim
Pertanian Cerdas Iklim dan Ketahanan Pangan: Menyoroti inovasi pertanian yang meningkatkan produktivitas, melestarikan sumber daya, dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi iklim sekaligus memastikan ketahanan pangan di wilayah tersebut
Energi Terbarukan dan Teknologi Berkelanjutan: Menampilkan kemajuan dalam teknologi energi terbarukan dan praktik berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan ketahanan energi
Adaptasi dan Pembangunan Ketahanan Berbasis Komunitas: Mengakui inisiatif komunitas lokal, pengetahuan adat, dan pendekatan partisipatif yang memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptif di tingkat akar rumput

Tema “Ketahanan Iklim dan Adaptasi” merupakan seruan untuk bertindak, yang mendesak para ilmuwan, peneliti, inovator, dan pembuat kebijakan untuk berkolaborasi dan mengkatalisasi solusi transformatif yang memperkuat kapasitas ASEAN untuk berkembang dalam lanskap iklim yang terus berubah.