"Pembelajaran jarak jauh (pjj) daring dapat disimpulkan sebagai cara yang paling tepat dalam mendidik anak-anak kita dalam kondisi ini," ujar Indra melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 Mei 2021.
Indra menilai belajar daring justru akan berdampak positif bagi perkembangan anak. Namun, dampak positif belajar daring dinilai tak akan muncul jika dilakukan dengan model mengajar tradisional. Misalnya, dengan cara guru berceramah di ruang Zoom selama berjam-jam dan mengirimkan tugas yang banyak jumlahnya kepada siswa.
"Saya adalah salah satu orang yang percaya jika belajar secara daring akan menghasilkan learning gain atau berdampak positif bagi perkembangan anak. Tentunya harus dengan cara yang berbeda," ujarnya.
Baca: Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi Dinilai Belum Optimal
Indra mengemukakan bahwa pembenahan harus dilakukan supaya PJJ yang sudah sudah dijalankan sejak 2020 memberikan dampak positif pada kemampuan akademis siswa. Pembenahan bisa dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan guru secara masif, memberikan pendampingan kepada orang tua, dan memberikan stimulasi belajar ke peserta didik.
Ie menilai pemerintah terkesan 'memaksakan' Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ini terlihat dari adanya tiga Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Pembelajaran Tatap Muka.
"Suatu hal yang ironis, karena saat ini adalah era digital dan telah waktunya anak Indonesia dididik menjadi sumber daya manusia unggul era digital," kata Indra.
Dia juga mengemukakan pentingnya kajian akademis, pelibatan publik, dan uji publik dalam proses penyusunan kebijakan pendidikan agar tidak muncul kegaduhan yang tidak perlu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
