Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala
Ilustrasi. Foto: MI/Arya Manggala

Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi Dinilai Belum Optimal

Arga sumantri • 02 Mei 2021 14:13
Jakarta: Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai kebijakan pendidikan selama masa pandemi belum optimal dalam menangani krisis dunia pendidikan. FSGI nilai belum ada kemajuan berarti dari sejak awal dunia pendidikan menghadapi pandemi.
 
"Sampai hari ini, ketika kebijakan belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi masih berlangsung, krisis di pendidikan masih berlangsung, bahkan kebijakan pendidikan yang dibuat masih belum mampu mengatasi krisis di pendidikan," kata Wakil Sekjen FSGI, Mansur, melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 Mei 2021.
 
Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 kembali berlangsung di tengah pandemi. Pada peringatan Hardiknas tahun lalu, kata dia, FSGI telah mendesak pemerintah segera membuat skenario pelayanan dan penyelenggaraan  pendidikan nasional di masa krisis covid-19. Hal tersebut sejalan dengan tema 'Belajar dari Covid-19' yang diusung Kemendikbud kala itu.

Baca: Isi Pidato Lengkap Nadiem Makarim di Hardiknas 2021
 
Kemendikbud, kata dia, justru seperti tak berdaya dan kebingungan mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dari kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tema 'Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar' di Hardiknas tahun ini, kata dia, malah terlihat sebagai beberap gerakan besar kearah yang berbeda.
 
Bagi FSGI, sejumlah program pendidikan yang dicetuskan juga belum bisa menjadi jurus ampuh mengatasi krisis pendidikan. Misalnya, program Guru Penggerak, Mansur menilai program ini hanya berisi pelatihan ribuan calon Guru Penggerak yang melibatkan ratusan fasilitator. 
 
"Namun hasilnya satu tahun kemudian belum tentu. Pendidikan kita keburu tenggelam di masa pandemi ini," cetusnya.
 
Peringatan Hardiknas 2021 mengusung tema besar Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar'. Pada Hardiknas tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar upacara peringatan secara daring dan luring. 
 
Mendikbudristek Nadiem Makarim dan para peserta upacara mengenakan pakaian adat dari beragam daerah di Nusantara. Khusus Nadiem, tampak mengenakan pakaian adat dari Suku Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan