Produk “Propobees”, minuman ringan mengandung propolis powder karya dosen Departemen Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Nandi Sukri. DOK Unpad
Produk “Propobees”, minuman ringan mengandung propolis powder karya dosen Departemen Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Nandi Sukri. DOK Unpad

Dosen Unpad Kembangkan Propolis untuk Minuman Bubuk Instan

Renatha Swasty • 04 Februari 2022 15:00
Jakarta: Propolis telah lama digunakan sebagai suplemen kesehatan. Propolis tidak hanya mampu menyembuhkan penyakit, tapi juga dapat meningkatkan imunitas tubuh agar kebal terhadap penyakit.
 
Namun, masih banyak orang enggan mengonsumsi propolis karena memiliki rasa cenderung pahit dan aroma menyengat. Padahal, propolis merupakan suplemen herbal.
 
Dosen Departemen Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Nandi Sukri memanfaatkan hal itu. Dia mengembangkan propolis dalam bentuk serbuk (powder).

“Biasanya konsumen minum propolis itu kesannya seperti minum obat. Padahal khasiatnya banyak karena selain untuk terapi pengobatan, propolis dapat meningkatkan imun,” ujar Nandi dikutip dari website unpad.ac.id, Jumat, 4 Februari 2022.
 
Nandi fokus mengembangkan penelitian tentang propolis powder dengan teknik mikroenkapsulasi sejak 2017. Metode ini merupakan teknologi penyalutan atau pelapisan suatu zat inti dengan suatu lapisan dinding polimer. Sehingga menjadi partikel kecil berukuran mikro.
 
Harapannya, proses penyalutan dengan metode mikroenkapsulasi dapat melindungi senyawa aktif yang terkandung dalam propolis sehingga khasiatnya tidak hilang. Metode ini juga memungkinkan propolis powder stabil selama pengolahan dan penyimpanan sehingga dapat dikembangkan menjadi bahan fortifikasi pangan.
 
Pengembangan propolis powder dengan nama 'Propobees' merupakan proyek hibah Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. 'Propobees' kemudian dipacu menjadi usaha rintisan baru (startup) melalui hibah Startup Inovasi Indonesia (SII).
 
 

Nandi menjelaskan aplikasi propolis powder belum banyak dilakukan. Kebanyakan propolis dijual dalam bentuk cair (liquid).
 
Meski begitu, penelitian mengenai propolis powder sebetulnya sudah banyak. Bahkan, sudah ada produk propolis serbuk yang dijual di pasar.
 
“Kita pelajari produk kompetitor, kebanyakan propolis dalam bentuk kapsul (powder) arahnya lebih ke pengobatan,” tutur dia.
 
Melihat kondisi tersebut, Nandi menangkap peluang tersebut. Sebagai akademisi dengan basis keilmuan teknologi pangan, ia ingin mengombinasikan propolis powder yang notabene ialah nutraceutical menjadi produk pangan fungsional yang berkhasiat.
 
Dalam pengembangannya, propolis hasil penelitian Nandi dapat menjadi minuman kesehatan yang bisa dikonsumsi rutin.

Menyasar pasar milenial

Produk 'Propobees' dibuat menjadi beberapa varian. Varian pertama, propolis powder murni. Produk ini merupakan propolis dengan kualitas premium yang dikemas dalam bentuk kapsul.
 
Dosis pada produk ini setara dengan satu kali konsumsi propolis cair yang disarankan. Produk ini cocok dikonsumsi ketika sakit atau imunitas tubuh sedang turun.
 
 

Sementara itu, varian lainnya dikemas dalam bentuk serbuk oral dan minuman bubuk instan. Propolis powder dikombinasikan dengan minuman instan sehingga lebih mudah dikonsumsi.
 
“Kita coba meningkatkan konsumsi propolis dalam bentuk minuman yang menyehatkan. Tujuannya meningkatkan konsumsi propolis di Indonesia,” kata Nandi.
 
Propolis powder difortifikasi ke sejumlah bahan minuman bubuk instan, yaitu cokelat, latte, green tea, dan original. Dosis pada produk minuman ringan ini lebih kecil dari produk premium.
 
“Tujuannya memang bukan sebagai obat atau terapi, tetapi lebih untuk menjaga dan meningkatkan imun,” beber dia.
 
Dosen Unpad Kembangkan Propolis untuk Minuman Bubuk Instan
Dosen Departemen Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran Nandi Sukri yang mengembangkan propolis powder. DOK Unpad

 
Kombinasi dengan minuman bubuk instan bertujuan agar propolis lebih mudah dikonsumsi. Apalagi, dengan rasa minuman kekinian yang dapat dikonsumsi kalangan milenial.
 
“Rasa minumannya enak, tetapi tetap menyehatkan,” tutur Nandi.
 
Dia memastikan proses fortifikasi tidak akan memengaruhi khasiat dari propolis. Nandi menyebut propolis yang diberikan merupakan yang sudah memiliki penyalut, sehingga tidak akan kehilangan khasiat saat dicampur dengan produk lain.
 
 

Selain itu, meskipun sudah dikombinasikan dengan sejumlah bahan minuman, sensasi dari minum propolis tetap ada. Produk minuman bubuk instan ini sudah dilakukan pengujian konsumsi kepada orang yang pernah atau rutin meminum propolis cair. Hasilnya, sensasi propolis masih terasa.
 
“Meskipun minumnya green tea, sugesti minum propolisnya masih ada,” kata Nandi.

Kejar pasar

Saat ini sudah ada industri besar yang tertarik memproduksi lebih luas dari 'Propobees'. Nandi menyebut bila berhasil dikomersialisasikan, 'Propobees' akan menjadi produk propolis pertama di dunia yang menggunakan teknologi mikroenkapsulasi serta produk propolis pertama yang dikemas dalam bentuk minuman bubuk instan.
 
Nandi menjelaskan dengan teknologi tersebut, selain memberikan solusi atas permasalahan produk propolis yang telah beredar di pasaran, 'Propobees'  juga menawarkan keunggulan dan ciri khas. Berupa aroma dan rasa yang tidak menyengat, mengonsumsi propolis selayaknya menikmati minuman ringan, mudah dalam penyajian, terdispersi sempurna dalam air, senyawa aktif tidak akan mudah rusak, serta biaya distribusi yang lebih efisien.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan