Salah satu upaya mewujudkan desa wisata di Pekalongan ialah dengan menyurvei langsung keempat tempat yang dipilih menjadi destinasi utama. Keempat tempat tersebut, yakni Candi Trenggalek, Camping Ground Bukit Ketingkrang, Makam Syaikh Ahmad Badaruddin, dan Embung Sodong.
Candi Trenggolek
Survei pertama ke potensi wisata Candi Trenggolek pada Senin, 23 Januari 2023. Candi Trenggolek ini diyakini sebagai salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit sekitar Tahun 11 Masehi.Candi ini terletak di atas Gunung Trenggolek yang berada di Dukuh Karang Nangka, Desa Botosari. Mahasiswa KKN Undip bertemu langsung dengan juru kunci candi bernama Drai.
Drai menjelaskan susunan batu pada candi ini terbentuk melalui proses alami, sehingga disebut sebagai candi alami. Candi ini juga seringkali digunakan sebagai tempat berdoa bagi beberapa orang yang mempercayainya.
Candi ini berpotensi sebagai tempat wisata religi dan wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Camping Ground di Bukit Ketingkrang
Mahasiswa KKN Undip melakukan survei di Camping Ground di Bukit Ketingkrang pada Rabu, 25 Januari 2023. Untuk mencapai Bukit Ketingkrang tidak membutuhkan waktu lama.Mahasiswa KKN Undip hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit dari titik posko dengan menggunakan motor. Potensi wisata camping ground di Bukit Ketingkrang ini menyuguhkan pemandangan alam yang langsung tertuju pada hutan hijau, suasana sejuk, dan alam yang asri.
Makam Syaikh Ahmad Badaruddin
Terdapat juga potensi wisata religi yaitu Makam Syaikh Ahmad Badaruddin. Dia termasuk dalam salah satu tokoh penyebar Islam pertama di Pekalongan yaitu sekitar Tahun 1700-an masehi.Mahasiswa KKN Undip melakukan survei dan bertemu langsung dengan tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah asal usul makam. Makam ini dibangun pada 2010 dan sampai saat ini masih dirawat dengan baik oleh Pemerintah Desa Botosari.
Embung Sodong
Embung Sodong merupakan sebuah telaga yang terletak di Dusun Gunungsurat. Survei dilakukan pada Jumat, 3 Februari 2023.Embung Sodong memiliki luas kurang lebih 70 m2. Di dalamnya terdapat ikan-ikan yang hidup disertai pemandangan alam indah dan saung-saung yang dapat digunakan sebagai tempat beristirahat. Tempat ini juga mengandung cerita rakyat, sehingga menambah rasa keingintahuan calon wisatawan.
Selain survei, mahasiswa menyusun policy brief. Kegiatan melibatkan masyarakat setempat, baik juru kunci maupun masyarakat di sekitar spot wisata.
Adapun policy brief tersebut berisi ringkasan kebijakan yang ditujukan untuk pemerintah Desa Botosari sebagai saran masukan atas cita-cita besar menjadi desa wisata. (Vania Augustine Dilia)
| Baca juga: Teliti Rekayasa Fabrikasi Membran Nanofiltrasi, Dosen Undip Lulus Program Doktor di Jepang |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
