Gerakan kepanduan ini sendiri dilakukan di dunia yang dicetuskan oleh seorang anggota angkatan darat Inggris bernama Robert Baden-Powell. Dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud, Baden Powell menulis buku berjudul Scouting For Boys pada 1906-1907.
Buku ini memiliki isi yang sangat menarik bagi remaja, yakni melatih keterampilan dan ketangkasan, mengajarkan cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral untuk remaja. Pemikiran Baden-Powell perlahan menyebar ke seluruh dunia bahkan anggotanya sudah mencapai 50 juta orang di lebih dari 200 negara. Dalam dunia internasional, gerakan ini disebut dengan Scouting atau Scout Movement.
Lalu, bagaimana gerakan ini bisa sampai ke Indonesia? Simak sejarah berdirinya Pramuka di Indonesia:
Dikutip dari laman Museum Sumpah Pemuda, Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Kemudian, berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada 1916.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Lahirnya JPO memicu gerakan nasional lainnya untuk membuat organisasi sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java Padvinderij (JJP) pada 1923, Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).
Penyatuan organisasi pandu diawali dengan lahirnya Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO) pada 1926 sebagai peleburan dua organisasi kepanduan, Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Namun, dengan semakin banyaknya organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda mengguakan istilah Padvinder. Selanjutnya, K.H Agus Salim memperkenalkan istilah Pandu atau Kepanduan untuk organisasi Kepramukaan milik Indonesia.
Pada 23 Mei 1928, muncul Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang anggotanya terdiri atas INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS. Setelah kemerdekaan, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Organisasi kepanduan yang jumlahnya ratusan kemudian dibagi menjadi beberapa federasi. Namun, adanya kelemahan dari beberapa federasi tersebut dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO), namun juga terkendala kurangnya kekompakan antara anggota yang tergabung didalamnya.
Pada 1960, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Preseiden Soekarno lalu mngumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia pada 9 Maret 1961.
Soekarno meminta organisasi kepanduan yang ada harus diperbarui, aktivitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi kepanduan dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.
Soekarno membentuk panitia pembentukan Gerakan Pramuka yang tediri atas Sultan Hamengku Buwono XI, Prof. Prijono, Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Hasil kerja panitia tersebut yaitu dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Peristiwa ini disebut sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan orgnaisasi Gerakan Pramuka dan hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Selanjutnya digelar Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang diketuai Preiden Soekarno, Wakil Ketua I Sultan Hamengku Buwono XI, dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh pada 14 Agustus 1961.
Kegiatan itu juga ditandai dengan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh pramuka dihadiri ribuan anggota pramuka unuk memperkenalkan Gerakan Pramuka kepada masyarakat. Peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati.
Nah, itulah sejarah panjang berdirinya Pramuka di Indonesia. Apakah ada di antara Sobat Medcom yang menjadi anggota Pramuka?
Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id