IOI ke-34 Tahun 2022. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

IOI Disebut Bentuk Nyata Kebinekaan Global

Ilham Pratama Putra • 15 Agustus 2022 12:06

Yogyakarta: International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34 Tahun 2022 telah mempertemukan pelajar SMA dari 90 negara untuk berkompetisi di bidang Informasi Teknologi (IT). Setiap peserta berbaur dalam kompetisi yang berlangsung pada 7-15 Agustus 2022.

IOI ke-34 Tahun 2022 dinilai telah membangun toleransi dari keberagaman tingkat dunia. Hal ini menjadi bentuk nyata kebinekaan global.

"Ada narasi keberagaman yang kuat dari Yogyakarta dapat menjadi inspirasi bagi peserta yang notabene adalah calon pemimpin masa depan," kata General Assembly Chairwomen of IOI 2022, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu, 14 Agustus 2022.

Putri keempat Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, ini mengingatkan pertemuan berbagai anak di seluruh dunia pada IOI harus menjadi inspirasi. Hal itu agar generasi ke depan memiliki pikiran terbuka dan wawasan luas sebagai calon pemimpin masa depan.

GKR Hayu juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memilih Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan kompetisi. Dia juga mengucapkan selamat kepada peraih medali pada kompetisi tersebut.

“Selamat kepada semua pemenang dan selamat kembali ke negara masing-masing semoga lancar dalam perjalanan pulang,” tutur GKR Hayu.

International Olympiad in Informatics (IOI) merupakan ajang kompetisi internasional paling bergengsi di bidang informatika untuk siswa Sekolah Menengah Atas. IOI diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan minat di bidang informatika dan teknologi informasi kepada generasi muda di seluruh dunia.

Pada 2022, IOI ke-34 diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai tuan rumah, Indonesia mengirimkan dua tim ke IOI.

Seluruh perwakilan Indonesia mampu meraih medali. Sebanyak tiga orang mendapat medali perak dan lima lainnya perunggu.

Tim I terdiri dari Albert Yulius Ramahalim dari SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat (perak), Joseph Oliver Lim dari SMAK 1 Penabur Jakarta (perak), Juan Carlo Vieri dari SMA Intan Permata Hati Surabaya (perunggu), Maximilliano Utomo dari SMA Xin Zhong Surabaya (perunggu). Sedangkan Tim II terdiri dari Vannes Wijaya dari SMAN 8 Pekanbaru (perak), Albert Ariel Putra dari SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo (perunggu), Matthew Allan dari SMA Kanisius Jakarta (perunggu), Andrew dari SMA S Sutomo 1 Medan (perunggu).