Pelaksana tugas Kepala Puspresnas Kemendikbud, Asep Sukmayadi. Foto: Dok Kemendikbud.
Pelaksana tugas Kepala Puspresnas Kemendikbud, Asep Sukmayadi. Foto: Dok Kemendikbud.

Kemendikbud Berencana Bangun Pusat Prestasi Siswa Berkebutuhan Khusus

Arga sumantri • 15 Desember 2020 10:34
Semarang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membangun pusat-pusat prestasi untuk pelajar berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk menjangkau sebanyak mungkin talenta-talenta terbaik.
 
"Bagaimana kita membangun center-center of excellent di seluruh Indonesia yang merupakan upaya kita untuk menjangkau sejauh mungkin talenta-talenta terbaik," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud, Asep Sukmayadi melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Desember 2020.
 
Asep menambahkan, Kemendikbud bersama para pakar pendidikan sedang merancang extreem flexibilitas curriculum untuk anak-anak berbakat dan istimewa. Termasuk, untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

"Semoga ini menjadi bekal bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya apapun kondisinya," paparnya.
 
Baca: Perpusnas Lakukan Transformasi Layanan Berbasis Inklusi Sosial
 
Menurut Asep, para peserta didik berkebutuhan khusus di Indonesia terus menorehkan prestasi di masa pandemi covid-19 melalui ajang-ajang bergengsi. Salah satunya, melalui Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA PDBK) 2020 yang digelar Puspresnas Kemendikbud.
 
Ada sekitar 403 peserta berasal dari peserta didik sekolah luar biasa (SLB) maupun sekolah penyelenggara inklusif dari 22 provinsi. Melihat bakat dan talenta peserta didik, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi setiap prestasi yang ditunjukkan oleh para peserta didik.
 
 

"Akan kita desain sedemikian rupa supaya kita bisa mengakomodasi secara komprehensif talenta-talenta yang belum terwadahi di kegiatan-kegiatan yang sudah kita lakukan selama ini, baik di keterampilan, olahraga, seni dan budaya," ujarnya. 
 
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dikmas dan Diksus), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Samto menyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kelebihan lain dalam hidupnya. Ia menekankan, Kemendikbud bakal terus meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendidikan vokasi sebagai bekal hidup untuk mereka.
 
"Pendidikan vokasi ini diupayakan untuk membangun kemandirian peserta didik dalam mengembangkan karakter agar semua bisa maksimal dalam mengembangkan keterampilannya," ujar Samto.
 
Baca: Peran Pendidikan Tinggi Strategis Bagi Kemajuan Digitalisasi Bisnis
 
Samto menambahkan, talenta anak-anak berkebutuhan khusus harus dihargai dan diapresiasi agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang dan menunjukkan kreativitasnya di tengah-tengah masyarakat.
 
"Dengan adanya ajang kreativitas ini semakin meningkatkan motivasi seluruh peserta didik berkebutuhan khusus maupun inklusi, pendidikan khusus, dan luar biasa," ucap Samto.
 
Samto berharap para peserta ajang ini tidak hanya bercita-cita menjadi juara, melainkan menjadi orang yang istimewa. Ia juga meminta kepada para guru, kepala sekolah, dan pendamping terus membimbing anak-anak berkebutuhan khusus menjadi generasi yang istimewa.
 
 

Berikut penampil Terbaik AKA-PDBK Desember 2020:


Peserta Didik Tunanetra
 
1. Alba Qiyatus Sholiha dari SLB Negeri Pringsewu, Lampung
2. Muhamad Haikal dari SLB Negeri Bogor, Jawa Barat
3. Reihan Ahmad Maulana dari SKh Bhakti Putra, Banten
4. Atikah Fina Wulandari dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
5. Anugerah Nur Wicaksono dari SLB Negeri Purbalingga, Jawa Tengah
6. Reza Lesmana dari SLB Negeri A Citeureup, Jawa Barat
 
Peserta Didik Tunarungu
 
1. Wulan Haerani dari SLB B C Karya Guna, DKI Jakarta
2. Aretha Candraningtyas dari SLB Negeri Sukoharjo, Jawa Tengah
3. Naufal Jani Salim dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
4. Lina Firanty dari SLB B-C Kasih Bunda, DKI Jakarta
5. Marsya Aulia Putri Arindra dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
6. Muhammad Andika Alamsyah dari SLB Negeri Bag B Garut, Jawa Barat
 
Peserta Didik Tunagrahita
 
1. Aliasa Azmi dari SLB Ashabul Kahfi, Aceh
2. Indah Dwi Mardiana dari SLB Negeri 1 Yogyakarta, DIY
3. Rifky Haycal Nggayuh Candra dari SLB Negeri Sragen, Jawa Tengah
4. Dina Puspita Yulistiawati dari SLB Negeri Bogor, Jawa Tengah
5. Feri Kurniawan dari SLB Muji Utomo, Jawa Timur
6. Achmad Budi Wicaksono dari SLB Negeri Semarang, Jawa Tengah
 
Peserta Didik Tunadaksa
 
1. Kezia Karuniawati dari SLB D YPAC Surakarta, Jawa Tengah
2. Fauzi Saputra dari Kh. Al Khairiyah, Banten
3. Rizki Ajeli Habibi dari SLB d YPAC Surakarta, Jawa Tengah
4. Nova Aurora Bawono dari SMKN 9 Malang, Jawa Timur
5. Alta Denis Pramana Putra Jaya dari SLB Negeri Boyolali, Jawa Tengah
6. Muhammad Syamil dari SLB Muaro Jambi, Jambi
 
Peserta Didik Autis
 
1. Graciano Florian Ama dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
2. Oswald Arkadian Wibowo dari SMK Negeri 2 Kasihan, DIY
3. Akhtar Hifzhan Prabandono dari SD Daar El-Salam, Jawa Barat
4. Ferdi Ananda dari Sekolah Khusus YKDW 03, Banten
5. Dzakwan Najie Hamid dari SD N Semper Timur 05 Pagi, DKI Jakarta
6. Muh. Khoirul Fahmi dari SLB N Pembina Yogyakarta, DIY Yogyakarta
 
Peserta Didik Disabilitas
 
1. Bintang Akbar Alwiansyah dari SKH Bina Citra Anak, Banten
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan