Alumni IPB University, A Hilmi Rafiiq. DOK IPB
Alumni IPB University, A Hilmi Rafiiq. DOK IPB

Cegah Karhutla di Riau, Alumnus IPB Jadi Tim Ahli Scientist Modifikasi Cuaca

Renatha Swasty • 02 Mei 2023 17:06
Jakarta: Alumni IPB University berkarya di banyak tempat. Salah satunya, A Hilmi Rafiiq, dari Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang menjadi tim ahli dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
 
Hilmi tergabung dalam Divisi Teknologi Modifikasi Cuaca PT Smart Aviation yang merupakan perusahaan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Sebelumnya, Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan kepercayaan kepada PT Smart Cakrawala Aviation sebagai operator TMC swasta untuk TMC dalam rangka siaga darurat bencana karhutla di Provinsi Riau pada 2023 didasarkan surat instruksi Kepala BNPB No B-213/KA BNPB/PD.01.04/04/2023.
 
Pantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akhir-akhir ini sudah sering muncul beberapa hotspot. Terutama di wilayah Pesisir Timur Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hilir, Dumai, dan Bengkalis.

“Kami berharap pihak Smart Aviation dapat membantu dalam penanggulangan kebakaran hutan ini. Pasalnya, beberapa wilayah di Provinsi Riau sudah kering dan juga sudah ada yang terbakar,” ujar perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Gafur, dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Mei 2023.
 
Dia menjelaskan modifikasi dilakukan dalam rangka pencegahan karhutla dengan pembasahan lahan dan mengisi kembali sumber-sumber air yang sudah kering, seperti kolam embung ataupun kanal-kanal. Dalam briefing pagi sebelum penerbangan, A Hilmi Rafiiq, memaparkan kondisi awan di wilayah Riau, terutama Pesisir Timur Riau memang tidak terlalu banyak awan.
 
“Hal ini berpotensi untuk terjadi hujan alami, sehingga diperlukan penyemaian awan dari udara agar hujan bisa terjadi," papar dia.
 
Selama lima hari, Hilmi sebagai flight scientist mengatakan telah terjadi hujan di wilayah yang disemai. Selain itu, telah terjadi kenaikan tinggi muka air gambut.
 
“Harapannya selama sisa 15 hari ke depan, bisa terus memaksimalkan kondisi awan sehingga bisa terjadi hujan di wilayah-wilayah yang rentan terjadi kebakaran,” ujar saintis muda alumnus IPB University ini.
 
Kegiatan yang diinisiasi BNPB dan BPBD Provinsi Riau ini sebagai langkah mencegah kebakaran hutan. Riau merupakan salah satu provinsi dengan wilayah yang memiliki jumlah hutan luas.
 
Oleh karena itu, dalam menghadapi musim kemarau diperlukan antisipasi pembasahan lahan di seluruh hutan wilayah Riau sebagai bentuk antisipasi terjadinya kebakaran hutan. Operasi TMC dimulai sejak 19 April 2023 selama 20 hari. Penerbangan dari posko yang ditempatkan di Landasan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
 
Baca juga: Dekan Fahutan IPB Sebut Rimbawan Perlu Soft Skill di Era Krisis Iklim

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan