Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Peneliti: Asesmen Nasional Dapat Mengukur Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh

Citra Larasati • 18 Agustus 2021 14:25
Jakarta:  Asesmen Nasional (AN) dapat dijadikan instrumen untuk mengukur efektivitas dan kualitas pendidikan di Indonesia.  Terutama dengan adanya disrupsi pendidikan yang memaksa diselenggarakannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 
 
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza mengatakan, evaluasi pendidikan pun kini merupakan hal yang mutlak dilakukan.  Tidak hanya mengukur hasil pencapaian peserta didik secara keseluruhan, akan tetapi diharapkan bahwa AN juga memperhitungkan variabel PJJ sebagai salah satu perubahan dalam pembelajaran saat ini.
 
Beberapa variabel penting seperti keragaman akses siswa terhadap teknologi dan internet, keragaman latar belakang dan tempat tinggal mereka dan keragaman kualitas guru juga perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari analisis hasil AN

“Berbagai studi telah memperlihatkan pentingnya pelaksanaan evaluasi pembelajaran sebagai salah satu landasan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa selama pandemi, memperbaiki sistem pembelajaran yang mempersulit siswa, hingga mengatasi learning loss,” jelas Nadia, Rabu, 18 Agustus 2021.
 
Selain berbagai tantangan yang sudah disebutkan sebelumnya, penurunan kesehatan mental guru dan siswa juga turut mempengaruhi kualitas pendidikan Indonesia selama satu tahun terakhir.  AN dapat menjadi studi baseline yang dapat menginformasikan pemerintah terkait dengan performa pembelajaran siswa dan langkah-langkah apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk memperbaikinya.
 
Baca juga:  Oktober, Kemenag Gelar Asesmen Kompetensi Madrasah
 
Terlebih dalam situasi pandemi, perlu adanya evaluasi mendalam terkait dengan kemampuan numerasi dan literasi peserta didik. Dua kompetensi ini merupakan pondasi penting bagi peserta didik untuk dapat menguasai kompetensi lain, terutama kompetensi abad 21.
 
Selain itu, hendaknya AN pada tahun ini juga tidak hanya mengukur pendukung kualitas belajar di lingkungan sekolah, namun juga melihat bagaimana peserta didik melakukan pembelajaran di rumah. Selama masa pandemi ini, sebagian besar peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah daripada di sekolah.
 
Nadia juga mengingatkan pelaksanaan AN tetap harus menomorsatukan protokol kesehatan. Kesiapan sekolah dan siswa sangat perlu diperhatikan dalam implementasi kebijakan ini.  Terutama dalam menyangkut protokol kesehatan dan juga infrastruktur komputer.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan