Ilustrasi. Foto:  Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Relawan Covid-19 Dampingi Masyarakat di Rumah Lewat Daring

Muhammad Syahrul Ramadhan • 01 April 2020 14:02
Jakarta: Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Nauval Fariz mengatakan, saat ini tim mahasiswa relawan covid-19 tengah mengembangkan platform untuk optimalisasi pendampingan masyarakat.  Nantinya masyarakat yang tengah melakukan isolasi mandiri dapat langsung terhubung dengan relawan melalui platform tersebut.
 
Nauval menjelaskan, platform ini akan menjawab kebutuhan penanganan korona, yakni terkait optimalisasi pendampingan masyarakat. Menurut Nauval yang sekaligus Penggerak Relawan Covid-19 Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan ini, masyarakat saat ini masih belum tahu statusnya, terlebih yang melakukan isolasi mandiri.
 
"Platform ini akan memfasilitasi para relawan untuk dapat berkomunikasi kepada masyarakat secara langsung, nanti kita akan kerja sama dengan Pemda dan dinas kesehatan maupun pihak terkait, untuk bisa memberikan data pasien, agar tahu mana ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan mana PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," terang Nauval dalam Webinar Perluni Tiongkok, Jakarta, Selasa malam, 31 Maret 2020.

Baca juga:  PPI Dunia Bentuk Satgas Covid-19 Asia Oseania
 
Nantinya, masyarakat bisa mendapatkan nomor Whatsapp relawan untuk berkonsultasi terkait kondisinya.  Kemudian para relawan akan memberi saran apa yang harus dilakukan, juga akan memantau perkembangannya.
 
"Yang mengisolisaikan diri di rumah sangat perlu pendampingan, karena mereka bingung harus ngapain, saya ini punya gejala batuk pilek, demam tapi enggak pergi episentrum terjangkit covid-19, terus status saya apa, ODP atau baik baik saja, perlu enggak ke dokter, perlu enggak ke rumah sakit," terangnya.
 
Sehingga dengan mengetahui statusnya, dapat menghindari timbulnya kebingungan akan kondisinya.  "Itu masalah yang timbul di akar rumput, di masyrakat timbul kebingungan timbul panik, panik mempengaruhi psikologis.  Di situ dari data tersebut kita desain masyarakat akan terhubung ke nomor WA relawan," ujar mahasiswa kedokteran yang sedang co-assistant ini.
 
Rencananya satu relawan dapat mendampingi sekitar 10 orang, baik itu ODP, PDP maupun orang tanpa gejala.  Relawan ini nantinya juga bisa memberi pendampingan psikologis jika dibutuhkan.
 
Seperti dijelaskan, penyebaran covid-19 yang semakin meluas ini bisa menimbulkan gangguan psikologis.  "Relawan dapat berkomunikasi, mungkin satu relawan bisa mendampingi sepuluh masyarakat ODP, PDP yang mengisolasi di rumah.  Bisa memantau gejalanya, apakah berat atau tidak. Apakah perlu ke dokter, relawan akan mengarahkan. Bahkan kalau butuh pendampingan psikologis relawan akan memberikan," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan