Sekjen Kemendikbud Ainun Naim membantah jika bantuan fasilitas itu hanya berfokus pada perkotaan. Dia menyebut jika keterlambatan dikarenakan akses menuju daerah 3T tidaklah mudah.
"Ada bahan-bahan ajar yang disediakan itu (dikirim) secara manual, (perlu waktu) untuk dikirim ke daerah 3T," kata Ainun kepada Medcom.id, Jumat, 4 September 2020.
Sembari menunggu, kata dia guru harus bisa berinovasi. Dia tidak ingin keterbatasan yang ada saat ini malah menghilangkan hak belajar siswa di tengah pandemi virus korona (covid-19).
"Guru-guru juga berinisiatif melakukan visitasi ke kelompok-kelomok siswa," sambungnya.
Baca: Bantuan Pulsa Tak Menjawab Kendala PJJ Siswa di Pelosok
Sementara itu, untuk bantuan subsidi pulsa, sedang menunggu waktu. Pihaknya tengah melakukan validasi data untuk nomor penerima bantuan dalam bentuk kuota internet tersebut agar tepat sasaran ke nomor handphone pelajar, guru dan dosen.
Selain itu, Kemendikbud juga tengah menyiapkan bantuan peralatan teknologi informasi komputer (TIK). Contohnya, berupa laptop atau komputer.
Kemendikbud telah menganggarkan dana sebesar Rp1,49 triliun untuk digitalisasi sekolah pada 2021. Hal ini menjadi upaya Kemendikbud agar akses pendidikan dapat diterima secara merata.
"Digitalisasi sekolah, ini program kita. Kemerdekaan di daerah manapun dapat akses konten kurikulum, akses ke konten pengajar, akses pelatihan dan akses kepada data dan juga berbagai macam bantuan yang diberikan layanan digital," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR secara virtual, Kamis, 3 September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
