Khusunya posisi rumpun bidang studi Social Sciences & Management naik menjadi 153 dunia dari peringkat 261 di 2021. Kategori ini memayungi berbagai bidang studi, seperti Social Policy & Administration dan Development Studies yang menempati peringkat pertama di Indonesia dan masuk dalam 51-100 besar dunia.
Dalam rumpun bidang studi Natural Sciences, bidang studi Geography bertahan di posisi ke-1 di Indonesia secara konsisten dari 2019 hingga tahun ini. Bahkan, termasuk dalam 101-150 besar pada taraf global.
Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, bersyukur atas capaian tersebut. Dia menyebut capaian ini menjadi momentum Fisipol UGM terus memperkuat reputasi akademik secara internasional.
“Sehingga semua yang kita kerjakan sesuai dengan visi UGM agar reputasi internasional semakin kuat. Dan saya kira ini bukan sebagai capaian tetapi pemicu untuk memperkuat berbagai aspek,” kata Wawan dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 11 April 2022.
Dia mengatakan sumbangan reputasi akademik dan reputasi lulusan Fisipol UGM turut memberi andil dalam perbaikan ranking secara global ini. Berdasarkan data, reputasi akademik Fisipol UGM memperlihatkan bangunan kerja sama internasional secara masif dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti kerja sama dengan Swedia untuk program inklusi sosial, beberapa program berkaitan dengan climate change dan pembangunan lingkungan dengan Norwegia, kerja sama dengan Melbourne University, Eropean Monetary Union (EMU), dan lainnya. Wawan menyebut reputasi akademi ini sangat ditentukan oleh kolaborasi dan kerja sama internasional dan Fisipol UGM melakukan dengan sangat aktif.
Selain itu, reputasi akademi ini juga dikaitkan dengan kualitas pengajaran. Seperti pengembangan kuliah bersama dengan mitra di luar negeri dari bermacam universitas serta jumlah mahasiswa internasional yang belajar ke Fisipol UGM selama satu semester dan sebagainya atau sebaliknya mahasiswa Fisipol UGM belajar ke luar negeri.
“Dua aspek dalam reputasi akademik inilah yang membuat Fisipol UGM mendapat apresiasi oleh partner-partner dari berbagai negara,” kata dia.
Sedangkan, terkait reputasi lulusan, Wawan mengatakan terdapat tingkat kepuasan pemberi kerja ke alumni Fisipol UGM. Wawan menyebut berdasarkan data alumni Fisipol UGM banyak dan tersebar luas di berbagai macam lembaga, baik nasional maupun internasional.
“Kita QS WUR ini kan ranking dari partner-partner internasional maupun mitra-mitra yang bersifat luas dan saya kira apresiasi yang diberikan terkait itu,” ucap dia.
Wawan tidak menampik kemungkinan kenaikan posisi ini bisa pula karena dukungan meningkatnya publikasi internasional yang dilakukan dosen Fisipol UGM. Dia mengatakan banyak dosen Fisipol UGM berhasil menembus publikasi internasional atau jurnal-jurmal bereputasi. Bahkan tidak sedikit di Q1, Q2 menjadikan secara otomatis meningkatkan publikasi dan indeks sitasi.
“Jadi, jumlah publikasi yang banyak dan berkualitas ini pun saya kira turut memengaruhi jumlah sitasi juga. Saya kira dosen-dosen Fisipol UGM turut membuat peringkat UGM naik,” papar dia.
Sementara itu, Dekan Fakultas Geografi UGM, Danang Sri Hadmoko, mengatakan ranking yang semakin membaik ini bukan sebagai tujuan. Tetapi sebagai wujud pertanggungjawaban pada publik.
“Kita bisa mengaku terbaik dalam proses pendidikan tapi buktinya apa? Bukti itu kan bukan ditunjukkan dengan klaim-klaim kita sendiri, tapi dengan lembaga luar dan ranking ini bukti kerja keras semuanya, suatu proses yang berkualitas dan terukur serta sebagai pertanggungjawaban moral Fakultas Geografi UGM kepada publik,” tutur dia.
Danang menyebut dari berbagai kriteria dalam perankingan dorongan perbaikan pada reputasi akademik dan reputasi lulusan. Danang menyebut reputasi akademik berdasar survei dan yang disurvei ini dilakukan mitra-mitra Fakultas Geografi UGM di luar negeri dan dalam negeri dan paling utama mereka mitra di luar negeri.
Hal ini terlihat dari kiprah Fakultas Geografi UGM pada berbagai upaya dalam membangun jejaring internasional dan nasional. “Reputasi akademik lebih pada tentang bagaimana reputasi Fakultas Geografi UGM di kancah global. Artinya bagaimana Fakultas Geografi UGM dikenal dunia internasional sehingga masuk level 150 besar dunia. Ini merupakan hasil yang sangat baik sekali,” kata dia.
Danang mengatakan Fakultas Geografi UGM di Indonesia saat ini menjadi referensi. Bahkan, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara dan beberapa mitra di Eropa.
Dia mengungkapkan tidak sedikit dari mereka melakukan studi banding, termasuk mengirim mahasiswa asing datang ke Fakultas Geografi UGM untuk belajar satu semester dan lain-lain. Mereka kemudian biasanya membuat tim work dan menunjukkan perhatian pada kerja sama dengan Fakultas Geografi UGM.
Terkait reputasi lulusan, Danang mengungkapkan para pemberi kerja menyampaikan respons sangat baik. Alumni memperlihatkan etos kerja luar biasa dan terbiasa bekerja di bawah tekanan. Belum lagi terkait soal kemampuan teknis dan penguasaan teknologi.
“Alumni yang bekerja luas di mana-mana ini mendapat apresiasi dari pemberi kerja,” tutur dia.
Sementara itu, terkait publikasi, Danang berharap dosen-dosen lebih aktif menulis untuk publikasi internasional. Meski, publikasi saat ini sudah cukup tinggi tetapi perlu dtingkatkan.
“Permasalah bukan sekadar pada jumlah tetapi juga kualitas publikasi. Dengan begitu mengejar keduanya tentu akan semakin meningkatkan sitasi,” tutur dia.
Terdapat lima kriteria utama yang mendasari pemeringkatan QS WUR. Yaitu reputasi akademik, reputasi lulusan, jumlah sitasi publikasi, h-index atau tolok ukur produktivitas dan dampak dari hasil publikasi yang diterbitkan dosen dan peneliti, serta yang terbaru International Research Network (IRN).
Baca: QS WUR by Subject 2022: Bidang Ilmu Sosial dan Manajemen UGM Tembus Peringkat 153 Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
