Tahun 1998 menjadi salah satu momen bersejarah bagi Indonesia karena dipenuhi konflik. Mulai dari aksi demo besar-besaran hingga kasus penculikan aktivis serta tragedi Trisakti yang menewaskan sejumlah mahasiswa.
Peristiwa itu juga menjadi penanda berakhirnya masa Orde Baru yang berganti ke masa peralihan atau reformasi. Yuk kita kenali lebih jauh sejarah Hari Reformasi Nasional dikutip dari laman infopublik.id:
Sejarah Hari Reformasi Nasional
Penetapan Hari Reformasi Nasional mengacu pada mundurnya Presiden Soeharto dari kursi kepemimpinan pada 21 Mei 1998. Krisis di tahun 1997-1998 banyak memicu protes besar dari masyarakat, bahkan banyak aktivis hilang ketika memperjuangkan reformasi.| Baca juga: Sejarawan UGM Tanggapi Pengusulan Kembali Soeharto Jadi Pahlawan Nasional |
Mosi ketidakpuasan masyarakat terhadap rezim Soeharto juga menjadi pemicu lahirnya reformasi. Sejumlah organisasi mahasiswa di berbagai wilayah serentak mengadakan aksi unjuk rasa besar-besaran hingga memicu huru-hara nasional.
Sebelum Soeharto lengser tepatnya pada 12 Mei 1998, sempat terjadi keributan besar yang dikenal sebagai tragedi Trisakti. Dalam tragedi ini, empat mahasiswa tertembak mati.
Hal ini semakin membuat masyarakat dengan lantang menyuarakan perubahan. Lahirnya gerakan reformasi berskala nasional ini bukan semata-mata didasarkan pada berakhirnya masa Orde Baru saja, melainkan faktor dorongan dari krisis ekonomi, politik, hukum, hingga sosial yang melanda Indonesia saat itu.
Setelah melalui konflik panjang, akhirnya Presiden Soeharto mundur dari kursi kepemimpinannya. Runtutan peristiwa itu menjadikan 21 Mei 1998 sebagai babak baru pemerintahan Indonesia atau dikenal sebagai Hari Reformasi Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
