Mudik tak hanya jadi momentum silaturahmi dengan keluarga dan kerabat dekat, bagi Unifah, mudik juga momentum untuk kangen-kangenan dengan masakan ibunda. "Masakan ibu saya saat lebaran tidak ada duanya," kata Unifah kepada Medcom.id, Senin, 3 JUni 2019.
Perempuan kelahiran Cirebon ini pun menceritakan, bahwa ibundanya memiliki masakan yang bercitarasa khas. "Masakan Ibu saya ini rasanya belum pernah saya temui di masakan orang lain," terangnya.
Baca: Era 4.0, Guru Dituntut Jadi Manajer di Kelas
Kemudian ia merinci, selain ketupat, sayur, rendang dan masakan khas lebaran lain, meja makan di "rumah Cirebon" juga selalu dilengkapi sambal goreng khas Cirebon dan Empal Gentong, "Sejak setengah bulan sebelumnya Ibu saya biasanya sudah membeli cabai, karena belum begitu mahal, Unik sekali, meskipun masakannya merah, tapi bisa tidak pedas," ujar Uni yang baru sempat mudik ke Cirebon pada Minggu malam, 2 Juni 2019 ini.
Tidak hanya itu, Ibunda juga memasak beragam makanan olahan ayam untuk keluarga besarnya yang mudik ke kampung halaman. Dalam sekali masak, kata Unifah, sang ibu biasa memotong ayam hingga 15 ekor sekaligus.
"Ayam ini adalah peliharaan kami sendiri, yang dipelihara sepanjang tahun hingga jelang lebaran, untuk dipotong khusus untuk lebaran," tutur kelahiran 5 April 1962 ini.
Kepulangannya kali ini juga terasa spesial, karena ia dan keluarganya tengah menyiapkan sejumlah seserahan untuk pernikahan putra sulungnya, yakni dr Harry Mahatir Akip dan putri keduanya. "Saya ini mau mantu, jadi sedang menyiapkan seserahan juga. Doakan lancar ya," seru Guru besar Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta ini seraya meminta doa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
