Konjungsi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya konjungsi temporal. Mengutip laman sampoernauniversity.ac.id, berikut pengertian dan ciri-ciri dari konjungsi temporal.
Pengertian Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang berhubungan dengan waktu. Konjungsi berguna untuk menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain agar saling terpadu.Biasanya konjungsi temporal digunakan saat menjelaskan waktu suatu kejadian demi membantu pembaca memahami suatu kalimat. Hal ini berguna untuk mengungkapkan kronologi suatu peristiwa secara urut.
Penggunaan konjungsi temporal umumnya pada teks berita dan teks prosedur. Teks prosedur memiliki pengertian sebagai tulisan tentang tips atau tutorial yang sifatnya menjelaskan tahapan mengerjakan sesuatu.
Pengertian menurut ahli
1. Sulis Setiawati
Sulis memandang konjungsi temporal sebagai suatu penghubung waktu yang menjelaskan peristiwa yang terjadi antara tahap awal dengan tahap berikutnya.2. M. Ramlan
Menurut Ramlan, konjungsi temporal adalah hubungan pertautan waktu pada kalimat yang dipakai untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi dari satu kalimat ke kalimat selanjutnya.Di sisi lain, konjungsi temporal merupakan kata hubung yang mengungkapkan hubungan waktu pada dua peristiwa yang berbeda.
Ciri-ciri Konjungsi Temporal
1. Berfungsi sebagai subjungtif
Maksud dari subjungtif adalah suatu modus yang menyatakan kemungkinan yang objektif, yakni pemanfaatan suatu kalimat memiliki makna yang lengkap, koheren, dan mudah dipahami oleh pembaca.2. Fleksibel
Fleksibel merupakan konjungsi temporal yang bisa diletakkan di awal, tengah, atau akhir kalimat. Peletakkan itu sesuai dengan maksud dan tujuan dari kalimat.3. Menjadi penghubung kalimat utama dengan kalimat induk
Konjungsi temporal juga dapat menjadi penghubung antara kalimat induk dengan kalimat utama atau klausa. Hubungan di sini berarti penghubung antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, sehingga membantu pembaca memahami hubungan kedua kalimat.4. Menghubungkan kalimat yang berkaitan unsur waktu
Karakter lain dari konjungsi temporal adalah menghubungkan kalimat yang berkaitan unsur waktu yang menjadi pembeda antara konjungsi temporal dengan jenis lainnya. Konjungsi temporal tidak dipakai pada kalimat yang tidak mempunyai unsur waktu.Adapun fungsi dari konjungsi temporal yang dilansir dari laman ruangguru.com, yaitu:
Fungsi Konjungsi Temporal
- Sebagai penghubung kalimat majemuk, baik yang sederajat atau tidak sederajat
- Berfungsi untuk menyatakan waktu.
Jenis Konjungsi Temporal
1. Konjungsi koordinatif
Konjungsi ini sebagai penghubung dua unsur atau lebih yang sama penting atau mempunyai status sintaksis yang sama.Contoh dan makna konjungsi koordinatif
- Dan: sebagai penanda hubungan penambahan
- Atau: sebagai penanda hubungan pemilihan
- Melainkan: sebagai penanda hubungan perlawanan
- Padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan
- Sedangkan: sebagai penanada hubungan pertentangan
- Serta: sebagai penanda hubungan pendampingan
- Tetapi: sebagai penanda hubungan perlawanan
- Dan/atau: sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan.
Contoh penerapan konjungsi koordinatif dalam kalimat
- Heri dan Hedi adalah saudara kembar identik.
- Kamu mau ikut ke pasar atau tunggu di rumah saja?
- Itu bukan pesawat terbang, melainkan helikopter.
- Adit hanya diam saja, padahal selama ini tahu banyak informasi.
- Kakak sedang memasak, sedangkan adik mencuci.
- Saya pergi ke pasar membeli ikan serta sayur.
- Adikku sebenarnya pandai, tetapi malas belajar.
- Ayah menulis pesan dan Ibu memotong sayur di dapur.
- Dewi dan Novi sedang mengerjakan tugas sekolah.
- Apakah kamu mau membeli buku, penggaris, dan/atau tempat pensil?
2. Konjungsi korelatif
Konjungsi jenis ini berfungsi sebagai penghubung dua kata, frasa, atau klausa yang mempunyai status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang biasanya terpisah satu dengan lainnya.Contoh dan makna konjungsi korelatif
- Baik – maupun: Baik kakak maupun adiknya tidak suka makan nasi.
- Tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.
- Bukan hanya – melainkan juga: Pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial.
- Demikian – sehingga: Mobil di tol berpacu demikian cepat sehingga sulit untuk ditangkap mata kamera.
- Sedemikian rupa – sehingga: Pesan yang baik harus disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian pendengar.
- Apa(kah) – atau: Apakah Anda setuju atau tidak, kami tetap kukuh pada pendirian.
- Entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai pertandingan selesai.
- Jangankan – pun : Jangankan berdiri, duduk pun ia tak sanggup.
3. Konjungsi subordinatif
Konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih serta klausa tersebut tidak mempunyai status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa tersebut adalah klausa subordinatif. Klausa ini terbagi menjadi 13 kelompok, yaitu:1. Konjungsi subordinatif waktu atau temporal
- Menunjukkan awal peristiwa: sejak, sedari, semenjak
- Menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi, ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu
- menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai
- menunjukkan lamanya suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa tertentu: hingga, sampai.
Konjungsi subordinatif syarat adalah kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan unsur bahasa yang mempunyai makna persyaratan, seperti apabila, asalkan, jika, asalkan, jikalau, kalau, manakala.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian
Konjungsi subordinatif pengandaian adalah kata hubung yang menunjukkan adanya pengandaian pada kalimat, seperti andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya, andai kata.
4. Konjungsi subordinatif tujuan
Konjungsi subordinatif tujuan adalah kata hubung yang mengandung kata untuk, supaya, agar, biar.
5. Konjungsi subordinatif konsesif
Konjungsi subordinatif konsesif merupakan kata hubung yang menyatakan kondisi berlawanan dari apa yang dijelaskan sebelumnya, seperti biarpun, kendatipun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun.
6. Konjungsi subordinatiif pembandingan
Konjungsi subordinatiif pembandingan merupakan kata hubung yang dipakai untuk menjelaskan kesamaan antara dua kata atau dua kalimat, seperti alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti.
7. Konjungsi subordinatif sebab
Konjungsi jenis ini menyatakan adanya hubungan sebab di antara dua klausa atau kalimat. Kata pengghubung yang termasuk konjungsi ini antara lain sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena.
8. Konjungsi subordinatif hasil
Konjungsi ini menyatakan bahwa sallah satu unsur klausa atau kalimat merupakan hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya, seperti sehingga, sampai, sampai-sampai, dan makanya.
9. Konjungsi subordinatif alat
Konjungsi jenis ini menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat termasuk alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya, seperti dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan).
10. Konjungsi subordinatif komplementasi
Kojungsi ini menjelaskan suatu klausa atau kalimat sebagai pelengkap dari klausa atau kalimat sebelumnya, seperti ‘bahwa’.
11. Konjungsi subordinatif cara
Konjungsi ini menyatakan bahwa suatu klausa atau kalimat termasuk suatu cara dari kegiatan yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya, seperti dengan dan tanpa.
12. Konjungsi subordinatif atributif
Konjungsi ini sebagai penghubung kata atau klausa utama dengan klausa penjelas, seperti ‘yang’.
13. Konjungsi subordinatif perbandingan
Konjungsi subordinatif perbandingan merupakan konjungsi yang menjelaskan adanya kesamaan atau perbedaan antara dua klausa atau kalimat, seperti sama, dengan, lebih, dari.
Contoh konjungsi subordinatif
- Akulah yang mesti bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.
- Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa lebih terjaga kebersihannya.
- Aku akan berkunjung ke kotamu jika aku sudah punya ongkos.
- Aku sudah menyukainya sejak kami berkuliah di fakultas yang sama.
- Sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan, pasti aku tidak akan menyesal seperti ini.
- Ami tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas meskipun kondisi fisiknya memprihatinkan.
- Dia mengabaikan aku begitu saja seakan-akan aku ini tidak ada di matanya.
- Andi tidak bisa bersekolah hari ini karena harus menjalani perawatan di rumah sakit.
- Gorenglah daging ayam itu sampai dagingnya berwarna kecoklatan.
- Ibu mengupas kulit apel dengan menggunakan pisau yang sudah diasahnya sendiri.
- Andini membayar semua uang perkuliahannya dengan gaji yang didapat selama bekerja paruh waktu.
- Aku kini mengetahui bahwa sejak kecil Budi sering kejang-kejang.
- Aku berharap semoga di semester kali ini lebih baik daripada semester sebelumnya.
- Sedari dulu, aku sudah sadar tidak akan bisa bersamanya.
- Semenjak bertemu dia, aku sudah jatuh cinta
4. Konjungsi antarkalimat
Ketiga konjungsi yang disebutkan sebelum ini, seperti konjungsi koordinatif, korelatif, dan subordinatif merupakan konjungsi intrakalimat. Sekarang masuk ke pembahasan konjungsi antarkalimat.Perbedaan dari kedua konjungsi ini terletak pada penggunaan konjungsi antarkalimat digunakan di awal kalimat baru yang ditadai dengan huruf kapital dan diikuti tanda koma.
Contoh konjungsi antarkalimat
1. Konjungsi antarkalimat yang menyatakab pertentangan dengan kalimat sebelumnya- Biarpun demikian
- Sekalipun demikian
- Biarpun begitu
- Sekalipun begitu
- Walaupun demikian
- Walaupun begitu
- Meskipun demikian
- Meskipun begitu
- Sungguhpun demikian
- Sungguhpun begitu
- Lagi pula
- Selain itu
- Sebaliknya
- Sesungguhnya
- Bahwasanya
- Malah
- Bahkan
- Akan tetapi
- Namun
- Kecuali itu
- Di samping itu
- Dengan demikian
- Oleh karena itu
- Oleh sebab itu
- Sebelum itu
Contoh konjungsi antarkalimat
- Sebenarnya saya kurang cocok dengan makanan yang disajikan saat rapat tadi, meskipun demikian saya tetap menghargai yang punya acara.
- Orang itu sangat cerewet dan juga ribet, biarpun begitu dia sangat baik hati dan suka menolong.
- Tamu undangan ada yang tidak bisa duduk karena yang datang di acara sangat ramai, walaupun demikian mereka tetap antusias untuk hadir di acara.
- Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat tapi, meskipun demikian hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami hargai.
- Laki-laki itu tidak sombong dan sangat ramah dengan siapapun meskipun ia sudah sangat sukses.
- Ibu berpesan agar anak-anaknya melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu, setelah itu baru mereka diberi kebebasan menentukan masa depannya.
- Aku hari ini ingin pergi ke pasar dulu, selanjutnya aku baru akan pergi ke swalayan membeli keperluan bulanan.
- Setelah adonan tersebut diuleni, selanjutnya adonan tersebut harus dibentuk sesuai yang diinginkan.
- Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam, sesudah itu baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.
- Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya, selanjutnya akan dilanjutkan langsung ke Pulau Dewata.
5. Konjungsi antarparagraf
Kata penghubung ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni:- Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya (di samping itu, demikian juga, tambahan lagi).
- Kata penghubung menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya (bagaimanapun juga, sebaliknya, namun).
- Kata penghubung yang menyatakan perbandingan (sebagaimana, sama halnya).
- Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil (oleh karena itu, jadi akibatnya).
- Kata penghubung yang menyatakan tujuan (untuk itulah, untuk maksud itu).
- Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi (ringkasnya, pada intinya).
- Kata penghubung yang menyatakan waktu (kemudian, sementara itu).
- Kata penghubung yang menyatakan tempat (di sinilah, berdampingan dengan).
Contoh konjungsi antarparagraf
Riri adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Riri tidak pernah manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Riri yang bisa diselamatkan. Beruntung Riri dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Riri yang terjepit susah untuk dievakuasi.
Itulah penjelasan tentang konjungsi temporal yang sering kita temui saat membaca suatu teks. Semoga artikel ini membantu Sobat Medcom memahami materi konjungsi temporal. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Pengertian Teks Prosedur, Ciri-ciri, Struktur dan 6 Contoh Teks Prosedur |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id