Program Kampus Merdeka yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini membuat Lukman belajar di Kanada selama enam bulan. Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika 2018 ini mengambil studi terkait forestry di University British Columbia, Vancouver, Kanada, selama 1 semester.
Tak cuma soal belajar, Lukman ikut IISMA lantaran ingin mengenal lingkungan, keadaan alam, masyarakat, dan budaya di luar negeri lebih luas. Setelah mendapat informasi terkait program IISMA yang sepenuhnya didanai Pemerintah, Lukman antusias mendaftar hingga akhirnya lolos.
Lukman mengungkapkan mesti menempuh jalan berliku ikut program IISMA. Salah satunya, dia belum memiliki sertifikat bahasa Inggris.
Namun, berkat bantuan banyak orang, Lukman dapat menyelesaikan tahap administrasi dengan baik dan melanjutkan ke seleksi selanjutnya berupa wawancara.
“Waktu pendaftaran banyak dibantu Kaprodi untuk surat rekomendasi dan berkas lainnya. Teman-teman juga banyak bantu buat proofread, isi motivation letter, sama persiapan wawancara,” ungkap Lukman dikutip dari website itb.ac.id, Jumat, 11 Februari 2022.
Sayangnya, Lukman belum memiliki banyak pengalaman akademik karena perkuliahan luring di UBC baru dilaksanakan Senin, 7 Februari 2022. Wabah Omicron yang sempat cukup parah di Vancouver menyebabkan perkuliahan yang mestinya dimulai 10 Januari 2022 terpaksa diadakan daring.
Pengalaman lain yang dirasakan Lukman salah satunya cuaca ekstrem sejak hari pertama kedatangan. Baginya, cara berpakaian termasuk bagian upaya bertahan, mengingat saat ini sedang musim dingin dan jauh berbeda dengan cuaca umum di Indonesia.
Selama berada di Kanada, Lukman banyak menemui perbedaan yang tidak banyak dijumpai di Indonesia. Di sana, transportasi umum jauh lebih baik ketimbang di Indonesia.
Selain itu, transportasi umum yang tersedia juga lebih banyak dan telah terintegrasi. Pemilahan sampah di sana juga sudah berlangsung dengan baik.
Sementara itu, dari segi masyarakat, Vancouver merupakan kota dengan banyak pendatang. Sehingga terdapat berbagai kebangsaan dari seluruh dunia yang dapat ditemui.
Lukman menilai program IISMA memberikan banyak manfaat. Program ini berhasil membantunya mewujudkan impian.
Selain itu, Lukman juga memperoleh relasi yang sangat luas dari berbagai negara, baik yang berasal dari satu kampus maupun dari tempat lain yang dikunjunginya. Lukman mengatakan ia dapat lebih mandiri setelah mengikuti IISMA, salah satunya, belajar memasak sendiri.
Program ini juga dapat melatih penggunaan bahasa Inggris Lukman. Melalui program IISMA, Lukman berharap dirinya dapat membawa oleh-oleh yang dapat dibagikan sesampainya kembali ke Indonesia. Selain itu, Lukman juga berharap dapat menjaga relasi dengan teman-teman baru dari program IISMA.
“Sepulang dari sini pengin ada yang bisa aku implementasikan di Indonesia dan berbagi ke banyak orang, jadi bisa upgrade sama-sama,” tutur dia.
Lukman juga mengingatkan persyaratan dan seleksi IISMA periode saat ini akan lebih ketat. Sehingga persiapan harus lebih matang.
“Persiapin sertifikat bahasa Inggris supaya enggak kelabakan, baik dari segi kemampuan, waktu, dan biaya. Ajak teman yang bisa saling bantu dan kasih masukan,” ujar dia.
Baca: Perjalanan Mahasiswa ITB Ikut Program IISMA ke Spanyol, Dapat Pengalaman Berharga
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
