Namun, Harry merasa mendengar cerita orang tidak sama dengan mengalaminya sendiri. Keinginan Harry terwujud dengan terpilihnya sebagai salah satu penerima beasiswa IISMA untuk Universitas Granada (UGR) di Spanyol.
IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) merupakan program beasiswa pertukaran pelajar yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Tujuan program ini agar mahasiswa Indonesia berkesempatan belajar kebudayaan di negara lain, sembari mempromosikan budaya Indonesia kepada orang luar negeri.
Harry mengaku mendapatkan banyak pengalaman sekali seumur hidup selama menjalani program IISMA. Pengalaman paling berkesan ketika Harry dan teman-teman IISMA untuk UGR mengadakan Malam Budaya memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Di acara tersebut, Harry dan teman-temannya memperkenalkan budaya Indonesia dalam bentuk masakan, drama legenda Indonesia, dan nyanyian daerah, seperti Yamko Rambe Yamko. Sekitar 200 orang datang, termasuk beberapa dosen Harry di UGR.
Harry berperan sebagai salah satu penyanyi paduan suara. Yang paling tidak disangka ialah audiens sangat mengapresiasi acara itu.
“Keren sekali!” ujar Harry menirukan ucapan temannya dikutip dari website ugm.ac.id, Jumat, 11 Februari 2022
Bahkan, beberapa audiens menyalakan senter telepon genggam sambil melambai-lambai saat lagu dinyanyikan. Harry mengaku merinding dan amat bangga menjadi warga negara Indonesia saat ia menyanyikan lagu Indonesia Raya kepada audiens.
Dia juga merasakan suasana belajar berbeda dengan Indonesia. Harry mengambil mata kuliah yang lebih mengarah pada sosial dan budaya di UGR. Banyak perbedaan yang ia rasakan, mulai dari beban tugas dan bentuk tugas.
Dari sisi komunikasi, kata dia, gap antara dosen dan murid lebih dekat. Sehingga diskusi dapat berjalan lebih lancar.
Harry menyebut tidak ada kesungkanan dari murid untuk dosen ketika mereka ingin menyanggah atau menyatakan pendapat. Dosen mengajari murid, tetapi murid juga bisa mengajari dosen. Hal ini yang belum banyak—atau belum ada—di Indonesia.
Selama Harry menjalani seluruh rangkaian kegiatan IISMA, banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa ia lupakan. Dia juga sangat diterima oleh teman-teman IISMA lain dan teman-temannya di Spanyol. Kegiatan ini amat membentuk kepercayaan diri serta pola pikirnya. Selain itu, ia juga jadi termotivasi untuk melanjutkan studi ke Eropa.
Untuk mengikuti IISMA, peserta harus mengumpulkan resume (CV), transkrip nilai, sertifikat bahasa Inggris, serta esai tentang pencapaian yang pernah diraih, dan rencana kegiatan berkomunitas di tempat yang dituju. Mereka yang lolos seleksi akan dipanggil wawancara.
Harry menyarankan untuk memilih universitas tidak hanya dari rankingnya saja. Tetapi juga pertimbangkan tempat, budaya, mata kuliah yang ditawarkan, dan kuota kampus tersebut.
"Kita juga harus pintar-pintar menggunakan strategi untuk memilih universitas, seperti dahulu proses seleksi masuk perguruan tinggi (SNMPTN/SBMPTN)," kata Harry.
Baca: Mahasiswa Unair Beberkan Tips dan Trik Ikut Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News