Tim iGEM UI. Foto: Humas UI
Tim iGEM UI. Foto: Humas UI

UI Sabet Medali Emas Keempat di iGEM Competition

Arga sumantri • 25 November 2021 14:47

Selain itu, dengan adanya rancang desain ini diharapkan juga pengobatan pasien dapat berjalan dengan efektif-efisien tanpa menggunakan banyak obat. Sebab, pengobatan konvensional saat ini menggunakan antibiotik kombinasi yang terdiri atas clarithromycin triple, sequential dan bismuth quadruple yang pengobatannya mencapai 10-14 hari. 
 
Banyaknya jenis obat yang harus dikonsumsi dan panjangnya waktu konsumsi antibiotik ini dapat membuat pasien menjadi bosan dan tidak menghabiskan antibiotik sampai tuntas, sehingga meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
 
Ia menyebut, situasi pandemi membawa kesulitan tersendiri bagi tim. Salah satunya, tak dapat bertemu langsung dan mengerjakan proyek di laboratorium basah/wet lab. 

"Sehingga kami berusaha lebih keras untuk dapat membuktikan bahwa desain yang kami kerjakan memiliki efektivitas yang tinggi dengan modelling dari dry lab saja," ujar Kevin. 
 
Guna mengatasi hambatan tersebut, tim melakukan literatur review secara mendalam. Kemudian, melakukan berbagai diskusi dan wawancara bersama para senior dan ahli, serta belajar dan bekerja lebih keras sampai menemukan formulasi yang tepat.
 
Seluruh proses penelitian tim tersebut dilakukan di bawah bimbingan Budiman Bela dari Departemen Mikrobiologi FK UI. Penelitian dibantu oleh segenap tim peneliti dari Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi (PRVKP) FKUI.
 
"Prestasi ini merupakan hal yang luar biasa mengingat tentu tidak mudah melakukan persiapan untuk kompetisi ini dalam suasana pandemi yang banyak membatasi pergerakan manusia ini," ujar Budiman.
 
iGEM merupakan sebuah kompetisi sintetik biologi tahunan yang diadakan oleh iGEM Foundation, sebuah organisasi non-profit internasional yang berpusat di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Sejarah iGEM berawal dari student project yang dilakukan di kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang kemudian dikembangkan hingga akhirnya menjadi kompetisi sintetik biologi terbesar di dunia. Tahun ini, kompetisi iGEM melibatkan lebih dari 352 tim yang berasal dari seluruh dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan