4th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2021. Dok Humas IPB.
4th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2021. Dok Humas IPB.

Mahasiswa IPB Raih Best Paper dalam Konferensi Internasional BioMIC 2021

Arga sumantri • 14 Oktober 2021 12:07
Bogor: Irfan Alghano Khalid, mahasiswa Departemen Ilmu Komputer IPB University berhasil mendapatkan Best Paper Award dalam ajang 4th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2021. Gelaran ini diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
 
Dalam konferensi tersebut, Irfan mempresentasikan makalahnya yang berjudul 'Screening Herbal Compound Candidates for Finding Covid-19 Anti-Inflammatory Drugs Using Deep Semi-Supervised Learning'. Hasil presentasinya itu mendapatkan penghargaan dalam kategori best paper di bidang Bioinformatics and Data Mining Symposium.
 
Irfan turut merasa senang dan berbangga atas prestasinya tersebut. Sebab, konferensi tersebut merupakan konferensi internasional pertama yang diikutinya. Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada dosen pembimbing yang terdiri dari Dr Wisnu Ananta Kusuma dan Dr Karlisa Priandana, keduanya adalah Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Komputer.

"Di penelitian saya ini, saya mencari senyawa dari tumbuhan herbal manakah yang dapat mencegah hiperinflamasi ini," kata Irfan mengutip siaran pers IPB, Kamis, 14 Oktober 2021.
 
ia menyebut Indonesia memiliki potensi biodiversitas tertinggi setelah Brazil dan Kolombia. Bahkan, ada lebih dari 3.000 spesies tanaman berpotensi sebagai agen pengobatan.
 
Baca: Kunci Nurman Firdaus, Wisudawan Terbaik ITS Kantongi IPK Sempurna 4.00
 
Dengan latar belakang ilmu komputernya, Irfan memanfaatkan metode Artificial Intelligence (AI) bernama deep learning. Ia menerapkan model Stacked Autoencoders-Deep Neural Network (SAE-DNN) dalam menemukan kandidat obat herbal anti inflamasi covid-19.
 
"Secara singkat, dengan deep learning ini saya membangun semacam ‘otak’. Nantinya, otak tersebut digunakan untuk mendeteksi tumbuhan manakah yang memiliki khasiat dalam menyembuhkan hiperinflamasi," terangnya.
 
Irfan mengaku penelitiannya itu turut dibimbing oleh para peneliti Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC) IPB University. Proses pembimbingan ini merupakan salah satu kontribusi Trop BRC IPB University dalam mendukung kegiatan akademik mahasiswa. Seperti, menyediakan fasilitas riset dan supervisi. Harapannya dapat menghasilkan paper yang berkualitas dan melibatkan multidisiplin ilmu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan