Penghargaan prestisius ini disampaikan dalam perhelatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang berlangsung di Jenewa, Swiss Bersama dengan Mrutyunjay Mohapatra, Director General of the India Meteorological Department (IMD). Sasakawa Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) kepada tokoh, lembaga, atau komunitas yang menunjukkan kepemimpinan, inovasi, dan dampak signifikan dalam pengurangan risiko bencana di tingkat global.
Sejak pertama kali diberikan pada tahun 1987, penghargaan ini menjadi barometer pengakuan dunia terhadap upaya luar biasa dalam membangun ketangguhan terhadap bencana. Sebagai salah satu guru besar di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Harkunti dipilih oleh panel juri independen internasional atas dedikasinya selama lebih dari 28 tahun dalam penguatan sistem peringatan dini tsunami, pembangunan kapasitas masyarakat pesisir khususnya masyarakat berkebutuhan khusus, serta keterlibatannya dalam penyusunan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan, baik di Indonesia maupun dalam forum-forum global.
Sebagai akademisi, peneliti, dan pemimpin organisasi profesi, Harkunti dikenal konsisten dalam menjembatani dunia akademik, kebijakan, dan aksi lapangan. Beliau aktif di berbagai lembaga internasional seperti Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan Integrated Research on Disaster Risk (IRDR), serta memimpin riset-riset penting mengenai kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di kawasan Asia-Pasifik.
Melalui laman www.undrr.org, Kamal Kishore, Special Representative of the Unitewd Nations Secretary-General for Disaster Risk Reduction menyampaikan, “Tema penghargaan tahun ini mengakui pentingnya inovasi dan teknologi untuk memajukan ketahanan dan melakukannya dengan cara yang sangat inklusif dan demokratis. Upaya-upaya yang menghubungkan sains dengan masyarakat untuk melayani kebutuhan masyarakat, mereka yang paling rentan,” kata Kishore dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu, 8 Juni 2025.
Di Indonesia, melalui perannya sebagai Harkunti memimpin komunitas ahli kebencanaan dalam mendorong pendekatan interdisipliner dan inklusif dalam pengurangan risiko bencana, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun kebijakan kebencanaan yang responsif dan berbasis bukti.
Terpilihnya Harkunti sebagai penerima Sasakawa Award 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam pengakuan internasional terhadap kapasitas dan kontribusi bangsa dalam membangun resiliensi terhadap bencana. Pencapaian ini sekaligus menunjukkan, upaya berbasis kolaborasi dan keilmuan yang kuat dapat menghasilkan dampak nyata di tingkat nasional dan global.
"Atas nama seluruh jajaran pengurus dan anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), kami menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Prof. Harkunti Rahayu atas pencapaian luar biasa ini. Kami turut bangga atas capaian ini. Prof. Harkunti tidak hanya menjadi simbol keunggulan Indonesia di panggung internasional, tetapi juga menjadi panutan dan penggerak dalam pengurangan risiko bencana di Tanah Air," kata Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Lilik Kurniawan.
| Baca juga: Peraih Skor UTBK 2025 Tertinggi, Memilih Pindah ke FK Unesa Meski Sudah Kuliah di FKG Unpad |
Lilik yang juga Pembina IABI ini juga meyakini penghargaan ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang kebencanaan untuk terus bekerja secara kolaboratif, inovatif, dan inklusif dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh terhadap risiko bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
