Aplikasi yang telah diunduh lebih dari 500 ribu orang di seluruh dunia itu bermula dari anak Kalimalang, Jakarta Timur. Sebelum akhirnya sukses dengan aplikasi Kesan, Hamdan merupakan siswa SD hingga SMP di Al-Azhar Kalimalang.
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan pesantren selama dua tahun. "Setelah mondok itu saya memutuskan untuk lanjut studi ke SMA di California, saya menamatkan SMA di sana, dan mulai cari beasiswa untuk kuliah di sana," kata Hamdan dikutip dari siaran Instagram @beasiswaosc, Kamis, 21 Juli 2022.
Pemburuan beasiswa mengingat biaya studi yang tidak murah. Bahkan, dia sempat melakukan sejumlah pekerjaan.
"Saya kerja jadi tukang koran, jual popcorn, dari sana saya bisa menabung dan menambah membayar biaya sekolah," kenang Hamdan.
Atas usaha kerasnya hidup di luar negeri dan keseriusannya belajar, Hamdan akhirnya mendapatkan beasiswa. Saat itu, dia langsung mendapatkan beasiswa program untuk S1 dan S2.
"Saya dapat beasiswa USD7 ribu per semester untuk beasiswa S1 dan S2," beber Hamdan.
Dari pengalaman studi, relasi, dan kedekatannya dengan dunia pendidikan Islam sejak kecil itulah yang dijadikannya modal membangun aplikasi Kesan. Hamdan menyebut semua orang bisa mengikuti jejaknya dengan melakukan segala sesuatu sebaik mungkin.
"Apa pun yang kamu lakukan jadilah yang terbaik di bidang tersebut. Karena kalau kita yang terbaik di bidang tersebut kita akan mendapatkan kesuksesan," tutur Hamdan.
| Baca juga: Kisah Andri Saputra, Patahkan Stigma Lulusan SMK 'Enggak Mungkin' Masuk ITB |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
