Christopher Ernesto Budi, lulusan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UGM. DOK UGM
Christopher Ernesto Budi, lulusan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UGM. DOK UGM

Keterusan Belajar di FKG, Christopher Lulus Dokter Gigi Spesialis Periodonsia UGM di Usia 28 Tahun

Renatha Swasty • 13 Agustus 2025 18:06
Jakarta: Christopher Ernesto Budi, berhasil menyelesaikan pendidikan Spesialis Periodonsia di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam waktu tiga tahun. Dia juga mendapat predikat sebagai lulusan termuda program spesialis dalam usia 28 tahun.  
 
Keberhasilan yang ia raih di usia muda tersebut berkat ketekunan, manajemen waktu yang ketat, dan komitmen pribadi yang kuat. Meskipun, harus membagi waktu antara kuliah dan praktik. 
 
“Saya pagi sampai sore di rumah sakit, lalu malamnya praktik. Tugas akademik biasanya dikerjakan mulai jam sembilan malam sampai dini hari,” ungkap Christopher dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 13 Agustus 2025. 

Ia mengakui ritme tersebut jauh dari seimbang, namun menjadi bagian dari perjuangan yang harus dilalui. Christopher memutuskan langsung melanjutkan ke program spesialis satu tahun setelah lulus pendidikan S1 Kedokteran Gigi UGM. 
 
Keputusan cepat ini tidak lepas dari kecocokan dengan bidang yang ia tekuni dan kesempatan yang terbuka lebih awal. Sejak awal, dia tidak memiliki rencana menjadi dokter gigi, namun justru menemukan minat mendalam setelah menjalani perkuliahan. 
 
“Awalnya saya malah enggak kepikiran masuk dokter gigi. Tapi setelah menjalani perkuliahan di UGM ternyata malah suka dan cocok, makanya lanjut spesialis karena program ini juga masih jarang,” ujar dia. 
 
Baca juga: Campus Life Balance, Fikhri Lulus Doktor UGM di Usia 25 Tahun dalam Waktu 2 Tahun 10 Bulan 

Motivasi terbesar menyelesaikan studi hingga menjadi lulusan termuda, menurutnya, datang dari keluarga. Berlatar belakang keluarga dengan profesi buruh membuatnya memiliki sumber semangat utama untuk mengangkat derajat orang tua. 
 
“Saya tahu menyekolahkan saya di kedokteran gigi itu bukan hal yang ringan. Jadi, ini semua untuk membanggakan orang tua saya,” ucap dia. 
 
Dalam kesehariannya, Christopher dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan gigih. Di samping kerja kerasnya antara bekerja dan menempuh pendidikan hingga harus mengorbankan waktu tidurnya untuk belajar, ia juga aktif menjalin relasi dan menjadikan pengalaman belajarnya di UGM sebagai ruang pertumbuhan bagi pribadinya. 
 
“Saya merasa beruntung bisa menempuh pendidikan di UGM yang mana tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan itu,” kata dia. 
 
Christopher juga menyampaikan pesan bagi mahasiswa dan adik tingkat agar tetap konsisten dalam berjuang dan tidak mudah merasa puas dengan pencapaian. Menurutnya, kerja keras yang dijalankan dengan niat yang lurus akan membuahkan hasil asal tidak cepat menyerah dan tetap rendah hati. 
 
“Selesaikan apa yang sudah dimulai dan jangan pernah sombong. Harus percaya bahwa semua yang dilakukan dan dikorbankan akan membuahkan hasil,” pesan dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan