Mahasiswa UNS Bagas Ali Prasetyo yang juga konten kreator. Foto: Humas UNS.
Mahasiswa UNS Bagas Ali Prasetyo yang juga konten kreator. Foto: Humas UNS.

Mengenal Bagas, Mahasiswa UNS yang Jadi Konten Kreator Sukses

Arga sumantri • 16 Juli 2021 13:48
Surakarta: Bagas Ali Prasetyo, bisa dibilang cukup berhasil menjadi konten kreator yang dikenal. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta cukup dikenal kalangan remaja sebagai pembuat konten di Instagram @helobagas, Youtube, dan Spotify.
 
Akun helobagas dikenal dengan cerita sebelum tidur di Youtube serta podcast Kita dan Waktu di Spotify. Saat ini, Bagas telah memiliki 519 ribu pengikut di Instagram dan setengah juta lebih subscribers di Youtube.
 
Menjadi mahasiswa Sosiologi tidak menjadi penghalang Bagas untuk berkarya dalam dunia bahasa dan seni. Meskipun di kalangan masyarakat, jurusan tersebut bukan kategori jurusan favorit layaknya Kedokteran.

Baca: 22 Mahasiswa UNS Lolos Program IISMA 2021
 
Bagas menjatuhkan hatinya pada Sosiologi UNS karena kerap mendapat nilai tertinggi di kelas. Bahkan ketika ada lomba cerdas cermat atau apapun yang berbau Sosiologi, Ia selalu ditunjuk sebagai caturnya.
 
"Itu yang membuat aku berpikir bahwa Sosiologi is fun, Sosiologi enggak susah," ucap Bagas mengutip siaran pers UNS, Jumat, 16 Juli 2021.
 
Ia berhasil lolos menjadi mahasiswa Prodi Sosiologi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 2018. Meskipun jadi pilihan kedua, Bagas menekankan Sosiologi merupakan bidang yang ia suka. 
 
"Bicara tentang manusia, interaksi dengan orang lain, itu yang sedikit demi sedikit bisa menginspirasi tulisanku. Soalnya tulisanku yang sekarang ini sedikit banyak berpengaruh juga karena studi aku di Sosiologi UNS," tuturnya.
 
 

Bagas membuktikan bahwa menjadi berdampak bagi banyak orang dan dapat membangun karier hingga saat ini tidak harus berasal dari jurusan-jurusan favorit ataupun yang linier.
 
Bagas kecil hidup dengan bully-an yang kerap dilakukan oleh teman-temannya. Bahkan, tetangga-tetangga di sekeliling rumahnya pun kerap merendahkan dan menganggap remeh Bagas.
 
Bagas mengaku kerap mendapat perundungan sejak di bangku sekolah. Orang-orang di sekeliling juga sempat pesimistis Bagas bisa melanjutkan pendidikan tinggi.
 
Ia pun mulai menuangkan karyanya dalam bentuk tulisan yang diunggah melalui platform Wattpad ketika menginjak kelas 11 SMA. Namun, lagi-lagi, Ia sempat mendapat respons negatif dari teman-temannya sendiri. "Temen-temenku ada yang bilang kalau tulisanku di Wattpad itu sampah," ungkapnya.
 
Baca: Kisah Dua Vaksinator Muda UNS Ambil Peran Melawan Covid-19
 
Bagas mengaku sempat down. Namun, kalimat-kalimat negatif itu justru dijadikan semangat untuk mengembangkan diri dalam berkarya. Ketika ke toko buku dan melihat rak-rak buku yang ada, Ia bergumam mengenai mimpinya untuk menjadi penulis best seller. "Aku masih ingin, ya sudah kalau masih ingin harus tetap nulis," ungkap Bagas.
 
Singkat cerita, Bagas memulai kariernya sebagai di jagat maya melalui akun Instagram @helobagas yang dibuat pada 1 Juli 2017. Seiring bertambahnya waktu, pengikut Instagramnya mulai bertambah, hingga saat ini telah mencapai 519 ribu pengikut.
 
Ia berprinsip bukan semata-mata berapa jumlah uang yang dimiliki, tetapi bagaimana Ia dapat menyebarkan dampak positif ke banyak orang. Bagas sadar harus memanfaatkan kesempatan yang ia miliki saat ini sebaik mungkin.
 
"Aku harus coba sebaik mungkin karena kalau cahaya itu sudah redup, bahkan enggak ada cahaya lagi, mau sebagus apapun karyaku pasti enggak bakal dilihat," katanya.
 
 

Orang tua dan salah seorang gurunya di SMA, yakni Aswin, menjadi orang-orang yang cukup berperan membentuk Bagas. Sang ibu, misalnya, tak pernah memaksakan masa depan Bagas harus jadi apa. "Ibu enggak pernah minta aku buat jadi dokter, ASN, ini itu, cukup jadi yang aku senangi aja," jelasnya.
 
Sang Ayah juga berperan besar dalam tulisan-tulisan Bagas. Melalui obrolan yang kerap dilakukan dengan Ayahnya, lahirlah tulisan-tulisan yang tidak melulu membahas dunia percintaan.
 
"Orang tua salah satu motivasi terbesar aku, mereka enggak mau lihat aku kenapa-napa. Tiap aku nulis hal sedih pasti ditanya, Mas lagi kenapa," tuturnya.
 
Baca: Umar, Mahasiswa Indonesia Jadi Wisudawan Terbaik di IIITB India
 
Skill menulis Bagas banyak diasah oleh guru Sosiologi semasa SMA, Aswin. Dari sang guru, Bagas belajar menyunting, hingga mengedit video. "Beliau role model aku."
 
Bagas bercerita, kalau dirinya lahir dari keluarga kurang mampu. Ia pun memacu diri agar bisa seperti teman-temannya yang bisa membeli apa saja yang diinginkan. Saat ini, setidaknya Bagas bisa mewujudkan ambisinya itu lewat profesi sebagai konten kreator.
 
Bagas berpesan agar selalu melakukan yang disukai. Kemudian, jangan pernah takut berproses atau memulai sesuatu. Sebab, kata Bagas, yang paling menakutkan dan menyeramkan adalah langkah awal.
 
"Kalau Langkah awal kita mulai dari awal banget, kita bakal tahu kira-kira dua atau sepuluh tahun ke depan bakal jadi apa. Tapi kalau kita tetap ada di perasaan takut, ga berani, ya kita ga bakalan ke mana-mana," pesannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan