Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

22 Mahasiswa UNS Lolos Program IISMA 2021

Arga sumantri • 15 Juli 2021 11:22
Surakarta: Sebanyak 22 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Mereka nantinya akan belajar selama satu semester di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.
 
IISMA merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 
 
Sebanyak 22 mahasiswa tersebut tersebar di tujuh fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak enam mahasiswa, Fakultas Teknik (FT) sebanyak lima mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak empat mahasiswa.

Kemudian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak tiga mahasiswa, dua mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK). Lalu, masing-masing satu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
 
Salah seorang mahasiswa yang lolos program IISMA, Rendy Putro Pamungkas mengaku memilih program di Universitat Pompeu Fabra, Barcelona, Spanyol. Alasan mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Inggris FIB memilih universitas tersebut karena Pompeu Fabra dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Barcelona, bahkan Spanyol. Meskipun terbilang cukup muda, tetapi kampus ini mampu membuktikan pertumbuhannya yang pesat.
 
Ia mengatakan, Pompeu Fabra kebanyakan terdiri dari studi internasional. Beberapa ada yang mampu mengakomodasi dan cukup linier dengan fokus studi Rendy di UNS. "Yaitu American Study, yang di dalamnya mencakup beberapa bidang seperti gender study, media study, dan pop culture study," ungkap Rendy mengutip siaran pers UNS, Kamis, 15 Juli 2021.
 
Baca: Mahasiswa Vokasi UI Juara Umum Kompetisi Artificial Intelligence
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Diva Sarah Radiya yang berhasil lolos program IISMA di Newcastle University, Inggris. Salah satu alasan Diva memilih kampus tersebut karena mata kuliah yang ditawarkan linier dengan jurusannya, yakni Arsitektur.
 
"Alasan pertama karena negaranya, kemudian kalau di Newcastle memang menawarkan mata kuliah yang relevan dengan jurusan saya, yaitu Arsitektur. Pertimbangan terbesar saya ada di mata kuliah yang bisa direkognisi dengan Sistem Kredit Semester (SKS) di semester depan," jelas mahasiswa Arsitektur tersebut.
 
Diva juga menjelaskan proses seleksi dibagi menjadi dua, yaitu seleksi internal dan seleksi nasional oleh Dikti. Pada tahap internal, mahasiswa wajib mengirim berkas berupa sertifikat kemampuan berbahasa asing, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), hingga surat rekomendasi dari fakultas. 
 
Setelah itu, diadakan wawancara oleh International Office (IO) UNS untuk menyaring mahasiswa yang berhak melanjutkan ke seleksi nasional. Pada seleksi nasional, sistemnya juga tidak jauh berbeda, terdapat seleksi berkas, esai, dan wawancara.
 
Rencananya, program tersebut akan dimulai pada September hingga Desember 2021 mendatang. Melalui program ini, Rendy dan Diva berharap dapat mengeksplorasi ilmu sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan selama belajar di luar negeri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan