Bagas membuktikan bahwa menjadi berdampak bagi banyak orang dan dapat membangun karier hingga saat ini tidak harus berasal dari jurusan-jurusan favorit ataupun yang linier.
Bagas kecil hidup dengan bully-an yang kerap dilakukan oleh teman-temannya. Bahkan, tetangga-tetangga di sekeliling rumahnya pun kerap merendahkan dan menganggap remeh Bagas.
Bagas mengaku kerap mendapat perundungan sejak di bangku sekolah. Orang-orang di sekeliling juga sempat pesimistis Bagas bisa melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia pun mulai menuangkan karyanya dalam bentuk tulisan yang diunggah melalui platform Wattpad ketika menginjak kelas 11 SMA. Namun, lagi-lagi, Ia sempat mendapat respons negatif dari teman-temannya sendiri. "Temen-temenku ada yang bilang kalau tulisanku di Wattpad itu sampah," ungkapnya.
Baca:
Kisah Dua Vaksinator Muda UNS Ambil Peran Melawan Covid-19
Bagas mengaku sempat
down. Namun, kalimat-kalimat negatif itu justru dijadikan semangat untuk mengembangkan diri dalam berkarya. Ketika ke toko buku dan melihat rak-rak buku yang ada, Ia bergumam mengenai mimpinya untuk menjadi penulis best seller. "Aku masih ingin, ya sudah kalau masih ingin harus tetap nulis," ungkap Bagas.
Singkat cerita, Bagas memulai kariernya sebagai di jagat maya melalui akun Instagram @helobagas yang dibuat pada 1 Juli 2017. Seiring bertambahnya waktu, pengikut Instagramnya mulai bertambah, hingga saat ini telah mencapai 519 ribu pengikut.
Ia berprinsip bukan semata-mata berapa jumlah uang yang dimiliki, tetapi bagaimana Ia dapat menyebarkan dampak positif ke banyak orang. Bagas sadar harus memanfaatkan kesempatan yang ia miliki saat ini sebaik mungkin.
"Aku harus coba sebaik mungkin karena kalau cahaya itu sudah redup, bahkan enggak ada cahaya lagi, mau sebagus apapun karyaku pasti enggak bakal dilihat," katanya.