Rapat Koordinasi MAN Unggulan - DOK Kemenag

36 MAN Unggulan Kekurangan Guru, Kemenag Segera Penuhi Kebutuhan Lewat PPPK

Renatha Swasty • 10 Februari 2023 16:37

Jakarta: Sebanyak 36 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) masih kekurangan 120 guru. Kementerian Agama akan memenuhi kebutuhan guru melalui skema pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K).

"Meskipun P3K ini belum memenuhi kebutuhan substansial pendidik, karena pengangkatan P3K hanya meningkatkan status kepegawaian seseorang," ujar Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana Sapdi pada Rapat Koordinasi Kepala MAN Unggulan di Surabaya dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat, 10 Februari 2023.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Zain menyebut pihaknya secara berkala akan tetap berusaha memenuhi masalah pendidik. Tahun ini, jumlah P3K untuk madrasah mencapai 49 ribu.

Zain memaparkan Grand Desain Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Dia menuturkan dalam dua tahun ke depan, Direktorat GTK fokus pada empat hal, yaitu implementasi kurikulum merdeka, integrasi keilmuan, literasi digital, dan moderasi beragama.

Kepala Sub Direktorat Bina MA/MAK Anis Masykhur melaporkan Direktorat GTK sedang mempersiapkan pembekalan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru madrasah. Dia menyebut Kurikulum Merdeka merupakan salah satu corak model pembelajarannya memfokuskan pada aktivitas berpusat pada peserta didik.

Anis melaporkan Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun Anggaran 2023 akan disupport dari program komponen tiga yang terintegrasi pada program Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang berasal dari anggaran bantuan World Bank. Selain itu, tahun ini akan mendapatkan tambahan anggaran yang akan difokuskan pada penyiapan pengawas.

Dia menyebut Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan energi besar karena berkaitan dengan banyak aspek pendukungnya. Tidak hanya persoalan kesiapan SDM saja, namun juga infrastruktur.

Rohmat mengingatkan untuk dikoordinasikan dengan sistem pendukung, baik EMIS maupun SIMPATIKA. Menurutnya, aktivitas guru pada SIMPATIIKA harus disesuaikan terlebih telah terjadi perubahan kurikulum.

“Jangan sampai kinerja Guru tidak bisa dilaporkan pada SIMPATIKA," tegas dia.

Salah satu corak Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi yang mana setiap anak yang memiliki kemampuan berbeda harus diberikan pelayanan sesuai karakter. Siswa dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.