Dia mengaku tak mudah mesti memberikan pelatihan. Kepala Sekolah SMA Plus Budi Utomo Makassar Dede Nurohim mengaku tak mudah mengubah mindset guru-guru untuk mengimplementasikan pembelajaran baru.
"Guru sudah di zona nyaman dengan kondisi dan keadannya, kemudian dia harus berubah mindset sehingga kadang tidak semua guru bisa berubah menerima dengan baik program itu. Sehingga kami mesti memberikan pemahaman yang baik pada guru," beber Dede di lokasi, Rabu, 22 Juni 2022.
Nasmur tak cuma sibuk sebagai guru di sekolah. Statusnya sebagai Pengajar Praktik menuntut dia mesti melatih ke sekolah-sekolah lain.
Bahkan, dia mesti pergi ke pulau terluar Sulawesi Selatan, Pulau Langkai, untuk menyebarkan perubahan baik implementasi Kurikulum Merdeka dalam Sekolah Penggerak. Nasmur juga kerap mendapat panggilan dari sejumlah pihak.
"Saya ini dibilangnya laki-laki panggilan," kelakar Nasmur.
Kerelaan Nasmur melayani tak berhenti di situ. Saking banyaknya pertanyaan soal kesuksesan Sekolah Penggerak, Nasmur membuat microsite sendiri.
"Jadi, kalau ada yang bertanya saya suruh buka saja. Nanti di situ lengkap tinggal dipelajari," ungkap Nasmur.
Nasmur mesti ke sana ke mari lantaran saat ini Guru Penggerak di Makassar baru 105 orang. Mengajak guru-guru menjadi Guru Penggerak juga bukan hal mudah.
Guru kerap 'ciut' sebelum mengikuti tes Guru Penggerak. Memang, lebih banyak yang suka dilayani ketimbang melayani.
Baca: Buah Manis SMA Plus Budi Utomo Makassar 'Keras Kepala' Ikut Sekolah Penggerak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News