Tangerang: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)
Mahfud MD kaget mengetahui situs kpu.go.id diretas. Menurutnya perlu adanya sistem kontrol yang ketat dari Komisi Pemilihan Umum
(KPU).
"Sangat mengagetkan dan tentu sangat memprihatinkan. Saya berharap KPU bisa membuat sistem kontrol yang bisa menghalangi sumber-sumber terjadinya peretasan," ujarnya saat memberikan seminar kebangsaan di Universitas Buddhi Dharma, Karawaci, Kota Tangerang, Rabu, 29 November 2023.
Mahfud tak tahu peretasan itu mengganggu proses pemilu atau tidak. Dirinya meminta agar KPU lebih memperhatikan sistem keamanannya lantaran terkait data pemilih.
"Makanya saya minta KPU lebih hati-hati. Saya belum tahu peretasan itu bisa menganggu proses-proses berikutnya atau tidak. Masih cukup waktu menurut saya untuk dibuat sistem yang tidak mudah dibobol lagi," jelasnya.
Mahfud meminta masyarakat agar tidak meretas hal-hal yang bisa merusak kepentingan negara khususnya Pemilu.
"Kepada masyarakat, agar jangan meretas hal-hal yang begitu, karena itu adalah kepentingan negara. KPU kan penyelenggara Pemilu untuk bangsa dan negara kita," katanya.
Sebelumnya, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut. Jimbo membagikan 500 ribu data contoh yang berhasil ia peroleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums, yang kerap digunakan untuk jual-beli hasil peretasan.
Jimbo membagikan beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang ia dapatkan. Dalam unggahan itu, Jimbo mengaku menemukan 204.807.203 data unik. Angka itu persis sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.
Kemudian, Jimbo mendapatkan data pribadi seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta TPS.
Data-data itu dijual dengan harga 74.000 dollar Amerika Serikat setara Rp1,2 miliar. Jimbo mengunggah foto tangkapan layar lainnya yang menyerupai halaman situs KPU yang dinilai bukti telah meretas situs KPU.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((NUR))