Jakarta: Indonesia Election Watch (IEW) meminta kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak berupaya mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini merespons tudingan kubu oposan yang menilai ada indikasi kecurangan dalam debat kedua Pilpres 2019.
"Dalam debat pilpres sesi kedua, KPU sebagai penyelenggara kami kira sudah cukup transparan dan objektif," kata Koordinator Nasional IEW Nofria Atma Rizki di Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.
Menurut Nofria, tudingan KPU berbuat curang terkait debat bisa dilihat dari unggahan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di media sosial. Melalui akun facebook-nya, Nanik menyebut indikasi kecurangan itu terlihat dari adanya dua wadah undian pertanyaan bagi dua calon presiden.
"Kami kira ini tidak perlu diperdebatkan. Tuduhan tersebut hanya akan membuat kegaduhan saja dan sebagai upaya mendeligitimasi KPU saja," ujarnya.
Nofria mengatakan, tudingan miring terhadap penyelenggara pemilu ini bukan yang pertama. Masih segar diingatan soal isu tujuh kontainer surat suara tercoblos, yang ternyata berita bohong alias hoaks.
"Kami kira ini hanya untuk memperkeruh suasana pemilu saja yang tinggal hitungan hari dan juga upaya penggiringan opini untuk mendeligitimasi KPU," paparnya.
Baca: Fadli Zon Minta KPU Evaluasi Pendukung Paslon di Debat
Nofria mengatakan, pola semacam ini tidak baik dalam menjaga kualitas demokrasi. Seluruh pihak termasuk tim sukses pasangan calon seharusnya jadi garda terdepan mengawal penyelenggaraan Pemilu Serentak kali ini.
"Tapi bukan untuk menggiring opini publik, atau membuat isu seolah-olah KPU tidak netral," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Nanik S Deyang menuding ada indikasi kecurangan dalam debat kedua. Melalui akun facebooknya, Nanik menyebut indikasi kecurangan itu tampak dari adanya dua wadah pertanyaan bagi capres yang berdebat.
Baca: KPU Terima Masukan Evaluasi Debat
"Pak Amien Rais dan semua tim BPN yang ikut rapat KPU protes keras atas potensi kecurangan ini, tetapi KPU bergeming dan tetap melanjutkan acara tanpa mau mengulang agar pertanyaan dimasukkan dalam satu bola," tulis Naning dalam akun Facebook-nya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DMR))