Jakarta: Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) semakin jelas tergambar. Sikap calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk mengakui hal itu dinantikan.
"Kalau betul nanti MK memutuskan Prabowo kalah maka menjadi tuntutan masyarakat untuk Prabowo tampil sebagai pihak yang kalah tapi terhormat," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, dalam
Live Chat Medcom.id, Kamis, 27 Juni 2019.
Menurut dia, MK telah membuka sidang dan membacakan secara rinci pertimbangan dengan seadil-adilnya. Masyarakat tentu memahami hal ini dan proses mencari keadilan telah sampai di ujung jalan.
Untuk menegaskan hal itu, peran Prabowo sebagai pihak yang kalah sangat diperlukan. Dia diharap menerima kekalahan dengan jiwa kesatria. "Dengan mengucapkan selamat pada Pak Jokowi. Itu bukan sikap kalah lalu rendah, tapi menunjukkan sikap kesatria," ujar Johnny.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini lantas mengutip beberapa survei terkait sikap pendukung Prabowo atas hasil putusan MK. Mayoritas 95 persen dari mereka menerima hal tersebut.
Hal ini, kata Johnny, menjadi alasan kuat untuk Prabowo mengakui kekalahan secara kesatria. Pasalnya, pendukungnya sendiri tak menghalangi mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu untuk memilih sikap itu.
"Jadi bukan hambatan politik bagi Prabowo untuk mengakui," sebut Johnny.
Dia menganggap urgensi sikap dari Prabowo teramat penting. Pasalnya, sikap pemimpin akan menentukan arah demokrasi masyarakat.
Johnny memastikan jika Prabowo bersikap kesatria akan muncul respons positif dari masyarakat. Mereka bakal menyematkan apresiasi setinggi-tingginya.
"Dan Indonesia juga dilihat masyarakat internasional telah lulus secara keseluruhan. Nilainya A dengan bintang," ujar Johnny.
Baca: Perolehan Suara Versi Kubu Prabowo Ditolak
Menurut dia, masyarakat internasional juga dari awal mengawasi berjalannya pemilu di Indonesia. Hal ini pun berkaitan dengan iklim ekonomi di Tanah Air.
Pemodal sebagai bagian dari masyarakat itu tentu akan menakar untung rugi berinvestasi di Indonesia. Jika tak kondusif, kemungkinan besar mereka tak akan menanam modal.
"Kalau hasil pemilu kita ini
happy ending, dunia usaha merespons dengan baik sehingga akan lebih akseleratif menggerakkan ekokomi negara," ujar Johnny.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))