Jakarta: Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman siap menampung kritik dan saran dari berbagai pihak jelang sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres). Kritik diharapkan membantu kinerja positif MK ke depan.
"Kritikan, masukan itu obat bagi kami semua, untuk para hakim, sekjen dan stafnya, serta panitera dan seluruh perangkat pengadilan," kata Anwar di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juni 2019.
Anwar juga menjamin tidak akan terganggu dengan upaya pihak-pihak yang menekan MK melalui media sosial. Anwar turut menepis anggapan bahwa ia tunduk kepada seseorang.
Hal ini terkait dengan foto Anwar Usman bersalaman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ramai beredar di media sosial. Foto tersebut merupakan momen Presiden Jokowi menghadiri pengucapan sumpah atau janji Anwar Usman sebagai hakim konstitusi di Istana Negara Jakarta, Kamis, 7 April 2016.
Baca juga: Pertimbangan MK Memutus Sengketa Pemilu
"Jadi tidak ada kaitannya dengan, misalnya saya berjabat tangan dengan siapa pun, lalu saya tunduk. Enggaklah," tegas Anwar.
Ia juga memastikan pihaknya tak akan terpengaruh dengan berbagai upaya yang mengintervensi MK. Anwar juga menjamin akan istikamah menangani rangkaian sidang PHPU Pilpres maupun Pileg.
"Kami hanya tunduk, nah ini mohon dicatat, hanya tunduk pada konstitusi dan hanya takut kepada Allah SWT," tegas Anwar.
Informasi yang dihimpun Medcom.id melalui laman mkri.id, sebanyak 329 permohonan PHPU untuk tingkat DPR/DPRD telah terdaftar. Kemudian permohonan tingkat DPD sebanyak 10 telah terdaftar dan tingkat presiden/wakil presiden hanya satu perkara.