Jakarta: Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro, menilai gaung kecurangan
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai bentuk playing victim. Suara kecurangan pemilu juga dinilai penuh drama.
"Bagi kami di 02 itu seperti mendramatisasi atau seperti membuat drama, playing victim, bahwa mereka menjadi korban," kata Juri dalam program
Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Juri Panitia Seleksi, Pelanggeng Dinasti?' di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 18 Februari 2024.
Juri juga menyayangkan adanya tudingan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara kerap disebut ikut mendesain kecurangan pemilu untuk memenangkan putranya, Gibran.
"Bahkan dikaitkan dengan desain besar kecurangan kemudian dikaitkan Pak Jokowi sebagai presiden, kepala negara, kepala pemerintahan juga bagian dari kecurangan," ucap Juri.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (
KPU) itu mengatakan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud terus menggaungkan kecurangan bahkan sebelum pelaksanaan pemungutan suara, 14 Februari 2024. Juri mengaku heran dengan pembentukan isu tersebut.
"Sejak sebelum pemilu dilakukan sebelum pemungutan suara mereka sudah membangun persepsi bahwa mereka korban, enggak tahu saya maksudnya. Apakah mereka ingin ada semacam sentimen positif bagi mereka supaya mendapat dukungan, karena menjadi korban atau apa yang saya kira, enggak tahu," ujar Juri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))