Jakarta: Tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahwa Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengerahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenangkan Pilpres dinilai tak berdasar. Gugatan yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi itu dinilai lebih dari fitnah yang jelas membohongi rakyat.
Ketua Umum Arus Bawah Jokowi, Michael Umbas mengatakan sesuai survei internal sebagaimana diungkap Moeldoko, Ketua Harian TKN Jokowi-Ma'ruf bahwa 72 persen ASN justru mendukung 02.
"Lagi-lagi kubu 02 bisa dikatakan menebar hoaks," kata Umbas, Kamis, 30 Mei 2019.
Moeldoko: 78 Persen Pegawai BUMN Pilih Prabowo-Sandi
Menurut Umbas, Presiden Jokowi tak mungkin menjadikan ASN sebagai mesin politik seperti zaman Orde Baru. Dia juga menilai sejumlah ASN belum sepenuhnya siap mengubah mental. Akuntabilitas dan transparan anggaran di pemerintahan Jokowi, membuat zona nyaman ASN terganggu.
Umbas juga mendapat informasi, banyak ASN maupun pegawai BUMN yang nyinyir, menjelekkan, bahkan memaki pemerintah. Sikap anti-pemerintah ini dinilai sangat aneh dan sangat tidak bijaksana. Sebab mereka masih terima gaji serta THR.
"Anasir jahat segelintir ASN harus dihilangkan. Abdi negara mestinya jaga nama baik pemerintah bukan malah ikut-ikutan politik lewat pernyataan yang sudutkan pemerintah," ujar Umbas.
Baca: Kubu Prabowo-Sandi Gugat Hasil Pemilu ke MK
Dia tak ingin orang yang gemar menggunting dalam lipatan dalam menjalankan roda pemerintahan. ASN jangan sampai seperti musuh dalam selimut. Umbas menambahkan, karakter birokrasi harus profesional, tidak boleh menjadi agen politik untuk mendelegitimasi kerja-kerja pemerintah.
"Kami harap ada sanksi tegas kepada ASN yang bermental buruk, menggerogoti tatanan pemerintahan. Ini penting supaya pelayanan publik tidak terganggu. Layani rakyat sepenuh hati sebagaimana amanat tugas masing-masing ASN," tutur Umbas.
Namun demikian, dia juga meyakini banyak ASN yang benar-benar berdedikasi, profesional, loyal kepada negara. Mereka yang bekerja tanpa pamrih hanya demi rakyat. Di pelosok daerah maupun perbatasan, dan di kota-kota.
"Apresiasi setinggi-tingginya terhadap ASN fokusnya kerja, kerja, kerja. Jangan tiru ASN yang hobi bergosip buruk ke pemerintah," tutup Umbas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))