Jakarta: Partai NasDem dan Partai Gerindra memiliki nasib yang berbeda terkait
Pemilu 2024. Elektabilitas kedua partai tak sesuai saat pencoblosan.
Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia yang menanyakan partai pilihan para responden.
Partai NasDem dipilih hampir 10 persen oleh responden tersebut.
"Partai NasDem dipilih 9,5 persen responden," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Rabu, 28 Februari 2024.
Burhanuddin mengatakan tren elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu meningkat dibanding survei serupa pada 12 Februari hingga 13 Februari 2024. Kala itu, elektabilitas Partai NasDem di angka 6,5 persen.
Sedangkan
Gerindra dipilih oleh 13,5 persen responden. Padahal, elektabilitas Gerindra mencapai 20 persen sebelum pencoblosan.
"Gerindra menarik karena sebelum pemilu menurut survei kami sebelumnya di angka 20 persen, tapi hasil di hari H justru turun," ujar dia.
Dalam hasil survei tersebut, ada beberapa partai yang dipilih kurang dari empat persen responden. Angka itu merupakan ambang batas parlemen.
Partai-partai itu antara lain Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 2,8 persen dan Perindo dengan 1,3 persen. Kemudian Partai Gelora 1,1 persen, Partai Hanura 0,7 persen, dan Partai Buruh 0,6 persen. Partai lainnya di bawah angka tersebut.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 18 Februari hingga 21 Februari 2024. Responden survei mencapai 1.227 orang yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode
random digit dialing (RDD) dan wawancara melalui telepon.
Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ABK))