Jakarta: Sebanyak 40,6 persen responden survei Indikator Politik Indonesia menyatakan kondisi ekonomi Indonesia buruk. Hal itu dinilai imbas kondisi di lapangan.
"Jawabannya sangat terang-benderang yaitu ada kenaikan harga beras," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Rabu, 28 Februari 2024.
Burhanuddin mengatakan kelangkaan beras menjadi akar masalah di tengah masyarakat. Hal itu menyebabkan harga beras meroket dalam beberapa minggu terakhir.
"Sehingga ada peningkatan persepsi negatif terutama karena kelangkaan beras dan peningkatan harga," ujar dia.
Burhanuddin menyebut temuan Indikator Politik Indonesia bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah. Sebab, pembiaran masalah beras berpotensi menjadi bumerang.
"Tentu saja akan menyulitkan proses transisi terutama Pak Jokowi yang mau berhenti pada Oktober mendatang," papar dia.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 18 Februari hingga 21 Februari 2024. Responden survei mencapai 1.227 orang yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) dan wawancara melalui telepon. Margin of error sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Sebanyak 40,6 persen responden survei Indikator Politik Indonesia menyatakan kondisi
ekonomi Indonesia buruk. Hal itu dinilai imbas kondisi di lapangan.
"Jawabannya sangat terang-benderang yaitu ada kenaikan
harga beras," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Rabu, 28 Februari 2024.
Burhanuddin mengatakan kelangkaan beras menjadi akar masalah di tengah masyarakat. Hal itu menyebabkan harga beras meroket dalam beberapa minggu terakhir.
"Sehingga ada peningkatan persepsi negatif terutama karena kelangkaan beras dan peningkatan harga," ujar dia.
Burhanuddin menyebut temuan Indikator Politik Indonesia bisa menjadi bahan evaluasi pemerintah. Sebab, pembiaran masalah beras berpotensi menjadi bumerang.
"Tentu saja akan menyulitkan proses transisi terutama Pak Jokowi yang mau berhenti pada Oktober mendatang," papar dia.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 18 Februari hingga 21 Februari 2024. Responden survei mencapai 1.227 orang yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode
random digit dialing (RDD) dan wawancara melalui telepon.
Margin of error sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)