Jakarta: Gerak tubuh Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2
Gibran Rakabuming Raka menjadi kontroversial dalam debat yang digelar KPU pada Minggu 21 Januari 2024. Gerak tubuh atau gestur itu justru dinilai sebagai pencarian etika Gibran sendiri yang hilang.
"Ketika Gibran itu seolah-olah mencari sesuatu, itu dia sedang mencari etika yang hilang," kata Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan dalam
LIVE STREAMING - Debat Ronde Keempat, Edisi Cawapres (Muhaimin, Gibran, Mahfud) yang ditayangkan di kanal YouTube
Medcom.id, Minggu 21 Januari 2024.
Fadhil menilai Gibran sedang menunjukkan sikap yang tidak matang untuk menjadi pemimpin bangsa. Pasalnya, Gibran melakukan sejumlah hal yang tidak beretika selama debat berlangsung.
"Dalam perdebatan itu, dia menunjukkan bukan sebagai pemimpin yang cukup matang dan mumpuni dengan melakukan personalisasi serangan dan menyebut nama-nama yang tidak ada relevansinya saya kira ini sangat tidak profesional dan sangat tidak beretika," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadhil menyebut
Gibran gagal mewakili generasi milenial dan generasi Z. Di antaranya karena Gibran menggaungkan program Food Estate yang dinilai merusak lingkungan.
Fadhil menyebut hasil survei Indikator. Survei itu menyebut 82 persen generasi milenial dan Z sangat khawatir terhadap kerusakan lingkungan.
Sebelumnya, Gibran melakukan gerak tubuh mencari-cari usai mendengar jawaban dari Calon Wakil Presiden Mahfud MD. Gibran mengaku tidak mendapatkan jawaban dari Mahfud MD atas pertanyaan yang dilontarkannya.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya, nggak nggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau?" kata Gibran.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))